Sunday, November 14, 2021

Seminari Jangli Mampir

Kira-kira jam 03.00 sore pada Minggu 14 November 2021 Rm. Bambang sedang hening diri sesudah mematikan siaran TV. Tiba-tiba terdengar di ruang makan ada suara beberapa orang yang tidak biasa terdengar bagi Rm. Bambang. Karena pintu kamar terbuka, dia bisa melihat ada tiga orang menghampiri meja makan yang menjadi tempat santap Rm. Hartanta, Rm. Suntara, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang. Salah satu sosok tamu melihat Rm. Bambang dari luar lalu mendatangi dan masuk di kamarnya. "Kula Irawan, rama" (Saya Irawan, rama) kata tamu itu yang langsung diketahui oleh Rm. Bambang bahwa beliau adalah Rm. Irawan yang menjadi Rektor Seminari TOR (Tahun Orientasi Rohani) di Jangli, Semarang. Rm. Bambang kemudian keluar dari kamar karena masih ada 2 orang frater yang mengikuti Rm. Irawan. Dengan omong-omong sejenak sambil berdiri kedua frater mengenalkan diri berasal dari Paroki Kalasan dan Paroki Kumetiran. 


Beberapa saat kemudian beberpa frater dan seorang suster menyusul dan langsung bergabung omong-omong di depan kamar Rm. Bambang. Kemudian menyusul lagi berbondong-bondong frater-frater lain bersama Rm. Hanjar. Rm. Hanjar menjadi rama rekan kerja Rm. Irawan di Jangli. Sekalipun sambil berdiri dan tidak lama berada di Domus Pacis St. Petrus, rombongan ini sempat omong-omong dan berkelakar sejenak dengan Rm. Bambang. Karena akan pulang kembali ke Semarang, Rm. Bambang minta foto bersama lebih dahulu. Pada waktu itu Domus memang lagi sepi. "Para karyawan nembe sami ngedusi rama-rama" (Para karyawan baru memandikan rama-rama) kata Rm. Bambang yang kemudian membuka kamar Rm. Harto dan berseru "E, nyelani dhelet. Tulung difotoke" (Tolong sebentar diambilkan gambar). Ternyata yang ada di situ adalah Mas Abas. Sesudah foto bersama, ketika para frater dan kedua rama serta suster akan pulang Rm. Bambang memberi pesan "Kalau berdoa mohon agar besuk kalau mati dimakamkan di Kentungan ya" yang membuat semua tertawa terbahak-bahak. Hari itu mereka berziarah kubur di Makam Rm. Sanjaya Muntilan dan Makam Para Rama Unio KAS di Kentungan. Mereka juga membawa oleh-oleh buah-buahan untuk para rama Domus Pacis St. Petrus. Kata Rm. Hartanta rombongan itu akan meneruskan perjalanan ke Sendang Sriningsih.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...