Sunday, November 21, 2021

Santa Sesilia

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 16 Agustus 2014 Diperbaharui: 26 November 2019 Hits: 28097

  • Perayaan
    22 November
  •  
  • Lahir
    Hidup pada abad ke-3
  •  
  • Kota asal
    Roma
  •  
  • Wafat
  •  
  • Martir
    Awalnya ia dibakar hidup-hidup; tapi karena api tidak menyakitinya ia kemudian dipenggal

    Makamnya ditemukan kembali tahun 817, dan dipindahkan ke Gereja yang khusus dibangun untuk mengenangnya; Gereja Santa Cecilia di Roma

    Pada tahun 1599 makamnya dibuka dan tubuhnya ditemukan masih utuh
  •  
  • Beatifikasi
    -
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Pre-Congregation

Kisah tentang Santa Sesilia sedikit berbau legenda. Dikisahkan bahwa Sesilia adalah seorang gadis bangsawan Romawi  yang telah menjadi Kristen. Konon semenjak kecil ia telah berkaul untuk hidup suci-murni dan tidak menikah. Namun ketika sudah dewasa, ayahnya menikahkannya dengan Valerianus, seorang pemuda yang berhati mulia dan jujur tetapi masih kafir.

Dikisahkan bahwa pada saat perayaan pernikahan berlangsung, pengantin wanita yang cantik itu duduk menyendiri. Di dalam hatinya, ia menyanyikan puji-pujian kepada Tuhan serta berdoa memohon pertolongan-Nya. Ketika ia dan Valerianus, suaminya, tinggal sendirian dalam kamar pengantin, Sesilia memberanikan diri berkata kepada suaminya: "Aku mempunyai suatu rahasia yang hendak kukatakan kepadamu. Aku mohon agar engkau mendengarkannya dengan sepenuh hati dan tetap menerima aku sebagai isterimu. Engkau harus tahu bahwa aku telah berkaul untuk mempersembahkan kesucianku kepada Kristus, dan aku mempunyai seorang malaikat yang selalu menjaga aku. Jika engkau berani menyentuh aku, maka malaekat pelindungku itu akan marah dan engkau akan menanggung banyak penderitaan. Tetapi jika engkau menghormati kesucianku, maka malaikat pelindungku itu akan mencintai engkau sebagaimana dia mencintai aku."

Valerianus amat terperanjat ketika mengetahui bahwa isterinya itu adalah seorang kristen. Masa itu adalah masa penganiayaan bagi umat kristiani.  Menjadi kristen adalah terlarang dan bila ketahuan, akan segera ditangkap dan dihukum mati. Namun atas pengakuan isterinya itu Valerianus berkata dengan lembut; “Tunjukkanlah kepadaku malaikatmu. Jika ia datang dari Tuhan, aku akan mengabulkan permintaanmu.”

Kata Sesilia, “Jika engkau percaya akan Allah yang satu dan benar serta menerima air pembaptisan, maka engkau akan dapat melihat malaikatku.” Kemudian Valerianus pergi menemui Uskup Roma (PausGayus yang menerimanya dengan gembira. Setelah menyatakan pengakuan iman Kristiani, Valerianus dibaptis dan pulang kerumah. Dirumahnya ia terkesima menemukan Sesilia sedang berdoa dengan ditemani oleh seorang malaikat. Malaikat itu kemudian mengenakan mahkota pada kepala mereka berdua.

Tiburtius, saudara Valerianus, juga belajar iman kristiani dari Sesilia.  Santa Sesilia mengisahkan Yesus dengan begitu indahnya hingga tak lama kemudian Tiburtius juga minta dibaptis. Bersama-sama,  Tiburtius dan Valerianus melakukan banyak perbuatan amal kasih. Ketika penganiayaan atas orang kristen semakin memuncak,  kedua pemuda bangsawan itu selalu berupaya untuk memberikan penguburan yang layak pada setiap martir kristen terbunuh.  Ketika mereka juga tertangkap, dengan berani mereka memilih mati daripada mengingkari iman mereka kepada Yesus.

Dengan penuh kasih sayang Sesilia menguburkan jenasah mereka, sebelum akhirnya ia sendiri juga tertangkap. Dalam penjara Sesilia masih sempat mempertobatkan para penjaga yang berusaha membujuknya untuk mempersembahkan korban bakaran kepada berhala. Setelah ditahan beberapa lama, Sesilia lalu dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar hidup-hidup.

Ketika Sesilia dibakar dalam kobaran api, api sama sekali tidak menyakitinya. Akhirnya, seorang algojo diperintahkan untuk memenggal kepala Sesilia. Ia menebaskan pedangnya tiga kali ke leher Sesilia. Sesilia langsung rebah tetapi tidak langsung tewas. Dalam sakratul maut tersebut Santa Sesilia  mengacungkan tiga jari dengan tangannya yang satu dan satu jari di tangannya yang lain. Ia masih menyatakan imannya kepada Allah Tritunggal Maha kudus sebelum menerima  mahkota kemartirannya di surga.

Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

1 comment:

  1. Luar biasa keberanian dan ketaatannya orang2 yang mengaku Yesus Tuhan dan Juru Selamat, sekalipun menghadapi maut tetap mempertahankan imannya.

    ReplyDelete

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...