Thursday, November 11, 2021

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Yosafat, Uskup dan Martir

Jumat, 12 November 2021

Lukas 17:26-37

26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: 27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. 28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. 29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. 30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. 31 Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. 32 Ingatlah akan isteri Lot! 33 Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. 34 Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. 35 Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan." 36 (Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.) 37 Kata mereka kepada Yesus: "Di mana, Tuhan?" Kata-Nya kepada mereka: "Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, orang dapat merasa tenang karena memiliki banyak harta. Dia akan menjaganya agar tidak lepas dari dirinya.
  • Tampaknya, orang dapat merasa bahagia karena memiliki keluarga dan orang-orang dekat yang saling mengasih. Dia akan menjaga agar tidak berpisah dengan mereka.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun harta kekayaan dan orang-orang dekat menghadirkan kegembiraan, kalau orang terjerat di dalamnya dan takut terlepas, orang akan menjadikan kematian sebagai momok terbesar yang menghadirkan ketakutan besar yang tak terlawan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang di tengah orang-orang terkasih dan kepemilikan barang benda akan tetap memiliki sikap bebas dan ikhlas terlepas darinya.

Ah, bagaimanapun kematian itu menghancurkan segalanya sehingga sekuat mungkin harus dilawan.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...