Friday, June 11, 2021

Juice Gudeg (Pengalaman Lampau di Puren)


Berbicara tentang dunia kuliner kita mengenal yang namanya “juice” yang juga bisa tertulis sekaligus terucap “jus”. Kata sahibul medsos, orang dapat menemukan “65 resep es juice buah enak dan sederhana” (lihat https://cookpad.com/id). Perihal juice memang biasa dikaitkan dengan es buah. Tetapi ternyata yang pokok dengan juice adalah buah-buahannya, sehingga orang dapat minta juice tanpa es misalnya juice jambu. Yang jelas banyak restoran melengkapi minuman yang disajikan berupa aneka macam juice seperti mangga, alpukad, melon, sirsat, buah naga.

Para rama tua di rumah tua tidak jarang juga menikmati juice. Para tamu yang berkunjung kerap membawa oleh-oleh buah. Tetapi untuk menyantap langsung dengan hanya dikupas kulitnya, kebanyakan rama sudah mengalami kesulitan. Daya gigit gigi sudah tidak memadahi. Apalagi yang gigi aslinya sudah tergusur dan diganti dengan gigi palsu. Dengan demikian rumah tua ini memiliki alat yang bernama blender. “Blender adalah alat elektronik berupa sebuah wadah dilengkapi pisau berputar yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, menggiling, atau melunakkan bahan makanan. Pisau berbentuk seperti sebuah baling-baling pendek yang dipasang pada bagian bawah wadah. Pisau ini diputar dengan cepat dengan tenaga dari sebuah motor sehingga alat ini dengan segera dapat mencampur, mencincang, dan melumatkan bahan-bahan yang dimasukkan ke dalamnya.” (id.wikipedia.org). Ternyata para karyawan rumah tua sungguh tahu kegunaan blender. Mereka tidak hanya menggunakannya untuk membuat juice buah. Mereka juga menggunakan untuk melembutkan makanan yang harus disantapkan ke rama-rama menggunakan sonde, yaitu pipa untuk menyalurkan makanan. Susu juga dapat disantapkan lewat sonde.

 

Terkisah salah satu rama diputuskan oleh rumah sakit untuk disonde ketika makan. Tetapi karywan tidak sampai hati. Dia membantu dengan menyuapi rama tersebut. Karena daya kunyah sudah tidak kuat, maka untuk makan rama tersebut membutuhkan waktu lama sampai hampir dua jam. Entah bagaimana, karyawan menemukan akal. Nasi dan lauk pauknya diblender sehingga menjadi bubur yang barangkali terasa nikmat sesuai sayur dan lauknya. Makanpun bisa cepat seperti rama lain.  Bahkan pada suatu ketika karyawan membawa besek (dos ayaman bambu) keluar dari kamar makan. “Mau dibawa kemana?” salah satu rama bertanya dan mendapat jawaban “Ajeng dijus” (Akan dibuat juice). Dan rama itupun berseru “Ternyata ada menu juice gudeg!!”, karena besek itu berisi nasi gudeg dengan telur dan tahu."


No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...