Tuesday, June 1, 2021

Lamunan Pekan Biasa IX

Rabu, 2 Juni 2021

Markus 12:18-27

18 Datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya: 19 "Guru, Musa menuliskan perintah ini untuk kita: Jika seorang, yang mempunyai saudara laki-laki, mati dengan meninggalkan seorang isteri tetapi tidak meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu. 20 Adalah tujuh orang bersaudara. Yang pertama kawin dengan seorang perempuan dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. 21 Lalu yang kedua juga mengawini dia dan mati dengan tidak meninggalkan keturunan. Demikian juga dengan yang ketiga. 22 Dan begitulah seterusnya, ketujuhnya tidak meninggalkan keturunan. Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati. 23 Pada hari kebangkitan, bilamana mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu? Sebab ketujuhnya telah beristerikan dia." 24 Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. 25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga. 26 Dan juga tentang bangkitnya orang-orang mati, tidakkah kamu baca dalam kitab Musa, dalam ceritera tentang semak duri, bagaimana bunyi firman Allah kepadanya: Akulah Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? 27 Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada umumnya orang memahami bahwa hidup adalah proses berada di dunia. Orang mengalami lahir lalu tumbuh dan berkembang sebagai kanak-kanak, remaja, muda, hingga tua dan lansia.
  • Tampaknya, pada umumnya orang di dalam hidupnya membangun keluarga. Ada yang bilang bahwa dengan memiliki anak ada yang meneruskan dan menyambung hidupnya ketika orang harus berhenti hidup karena wafat atau meninggal dunia.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun umum memandang hidup berhenti karena kematian, orang yang berada dalam Tuhan mengalami hidup model alam ilahi yang menghadirkan kebahagiaan tanpa membutuhkan keluarga untuk beranak-pinak. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang yakin bahwa kehidupan sejati adalah kebahagiaan mendalam dan teralami dalam kepenuhan ketika orang meninggalkan dunia fana masuk dalam keabadian bahkan jiwa raga jadi damai sejahtera karena ada saatnya peristiwa kebangkitan badan datang. 

Ah, hidup itu ada ketika orang masih bisa bernafas.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...