Saya memang berada dalam derap hati bertanya-tanya tentang kesaksian iman khusus dalam perkembangan sebagai lansia. Saya menemukan beberapa hal yang reflesinya salah tuliskan. Hingga saat ini saya menemukan 6 hal yang saya tuangkan dalam 6 tulisan. Tiba-tiba di tengah-tengah pergulatan batin itu, Fr. Singgih, seorang seminaris Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, meminta saya untuk wawancara yang akan dimasukkan dalam youtube. Sayapun bersedia. Dan Fr. Singgih mengajak beberapa seminaris lain seperti Fr. Jimy, Fr. Aang dan beberapa lain untuk menjadi kameramen. Para seminaris ini berhasil membuat 6 rekaman untuk menjadi 6 episode yang ditayangkan pada setiap Jumat siang mulai dengan tanggal 18 Juni 2021. Tayangan pertama tentang panggilan imamat dan yang kedua bertemakan luka-luka batin. Ketika saya membuat tulisan ini, Sabtu siang 26 Juni 2021, tayangan pertama ditonton 1.160 kali dan yang tayang tanggal 25 Juni 2021 458 kali. Sebagai kegiatan Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, youtube ini telah mengumpulkan 399 subscriber. Tayangan pertama saya memperoleh 216 like 1 dislike dan yang kedua 77 like. Dengan program ini saya merasa mendapatkan forum medsos untuk ikut menjadi saksi karya Tuhan sebagai sosok lansia. Dan ini terjadi karena ada kegiatan generasi muda dari calon imam Seminari Tinggi. Dengan karunianya para muda ini menghadirkan topangan yang lansia untuk bersama-sama menghadirkan kesaksian iman sesuai dengan perkembangan situasi hidup dan budaya.
Saturday, June 26, 2021
Berkat Topangan Yang Muda
Pada malam pertama berada di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, saya mendengar Rm. Bismoko berkata hal yang menyentak hati saya. Beliau bilang bahwa rama-rama tua di Domus Pacis akan menjadi saksi eskatologis bagi para frater di Seminari Tinggi Kentungan. Tiga minggu kemudian, ketika omong-omong dengan saya, Rm. Bismoko menyatakan sebenarnya itu hanya ungkapan spontan. Tetapi bagi saya kata-kata itu telah menyeruak hati saya untuk merefleksikan kata-kata "saksi eskatologis" dalam diri saya yang sudah masuk golongan lansia. Saya jadi tertantang untuk menemukan penghayatan hidup sebagai murid Kristus pada tahapan terakhir proses perkembangan hidup manusia. Dan ini menjadi penghayatan hidup yang bisa ditangkap oleh generasi yang lebih muda yang diharapkan bisa bertanya-tanya dalam hati "Begitukah hidup berhadapan dengan saat-saat jumpa Tuhan face to face?"
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment