Santo Aloisius Gonzaga, Biarawan
Senin, 21 Juni 2021
Matius 7:1-5
1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. 2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. 3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? 4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu. 5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Butir-butir
Permenungan
- Tampaknya, orang lebih merasakan situasi dan kondisi hidupnya ketika mengalami yang tidak mengenakkan dari pada ketika senang. Dalam doapun orang makin teliti menyadari diri ketika hidupnya tidak senang.
- Tampaknya, kalau mengalami ketidaksenangan sekalipun terhadap hal kecil, orang dapat melihat bagaikan dengan alat pembesar. Hal kecil yang membuat tidak senang bisa tampak dengan jelas.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kesadaran akan keburukan meski hanya dalam hal kecil adalah kejelian, orang bisa menjadi munafik bila itu untuk melihat kekurangan orang lain tanpa kesadaran ada noda besar dalam dirinya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan sadar bahwa ketika begitu jeli melihat kekurangan orang lain, itu adalah peringatan untuk menyadari kekurangan yang ada dalam dirinya.
Ah, bagaimanapun juga kemampuan menunjuk kekurangan orang lain adalah bukti adanya bakat menjadi pengamat jeli berdasar fakta.
No comments:
Post a Comment