Monday, June 28, 2021

Harta Yang Paling Berharga?

Banyak orang akan tahu bahwa istilah "Harta yang paling berharga" biasa dikaitkan dengan keluarga. Kalau tidak keliru istilah ini menjadi marak ketika di televisi ada tayangan sinetron "Keluarga Cemara". Di dalam hidup ini keluarga memang amat sangat dihargai keberadaannya. Untuk membangunnya orang bisa mengeluarkan beaya amat besar untuk merayakannya. Bahkan dalam Gereja Katolik perkawinan harus sudah didahului dengan pacaran, disiapkan dengan kursus perkawinan, diteliti khusus sesuai dengan hukum yang disebut penelitian kanonik, dan diumumkan sampai tiga kali. Gerejapun mengajarkan bahwa keluarga adalah "Ecclesia Domestica" (Gereja Rumah). Keluarga juga menjadi basis hidup beriman.

Pada suatu Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, mengalami suasana cukup ribut terutama di kalangan karyawan. Domus Pacis adalah rumah yang dikhususkan bagi para rama sepuh Keuskupan Agung Semarang. Pada hari itu salah satu rama tampak ribut penuh kegelisahan. Beliau keluar dari kamarnya dan ada yang bilang kehilangan "Harta yang paling berharga". Tentu saja, ketika mendengar, ada yang berpikir barangkali salah satu sanak keluarga beliau wafat. Yang jelas bukan ayah atau bundanya, karena semua sudah wafat. Mungkinkan saudara kandungnya? Mungkinkan salah satu kemenakannya? Mungkinkah salah satu yang sering disebut cucu? Tetapi yang aneh para karyawan memiliki kesibukan khusus di dapur dan kotak-kotak sampah. Dan kemudian salah satu karyawan bergegas ke rama itu sambil menyerahkan sesuatu. Ternyata sesuatu itu ikut terbawa ketika ada karyawan yang membersihkan kamar beliau. Ada cangkir-cangkir minuman bekas pakai dan entah apa yang terbungkus tisu. Cangkir-cangkir dicuci di dapur. Sementara tisu dan isinya dibuang. Ketika barang dalam tisu ketemu, karyawan langsung membersihkannya dan menyerahkannya kepada rama tersebut. Barangkali dapat disimpulkan "Bagi rama lanjut usia ada harta yang jauh lebih berharga daripada keluarga, yaitu KEMASAN GIGI PALSU".

No comments:

Post a Comment

Jadi Katekumen Masuk Sorga Minggu 5

    "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Ker...