Ini terjadi pada Kamis 19 Oktober 2023. Pada sekitar jam 10.45 Rm. Bambang menghampiri rombongan kecil yang bertamu untuk Rm. Tri Hartono. Pada hari itu Rm. Tri Hartomo sedang berulang tahun ke 72. Beliau duduk di kursi roda dengan mulut tertutup alat sonde. Karena stroke 4 kali beliau juga tak dapat berbicara. Para tamu datang dari Kantor Yayasan Theresiana tempat dulu Rm. Tri berkarya selama 12 tahun. Tiba-tiba Rm. Bambang melihat para romo yang biasa makan bersama berada di ruang makan. Apakah mereka sudah akan makan siang. Bukankah makan siang biasa terjadi pada jam 11.30?
Tiba-tiba Rm. Bambang ingat pengumuman dari Rm. Hartanta yang disampaikan pada waktu makan pagi. Dia langsung bergabung dengan para romo yang ada di ruang makan. Semua menghadap ke TV besar. Rm. Hartanta menyampaikan berbagai informasi dalam bentuk gambar-gambar dan diagram serta tulisan-tulisan singkat. Beliau menjelaskan tentang kondisi Domus Pacis Santo Petrus pada masa kini. Keadaan para romo dan karyawan mendapatkan penjelasan. Kemudian ada informasi secara khusus tentang keuangan selama setahun pada tahun 2022. Pemasukan berasal dari Keuskupan, dari stipendium pelayanan Misa, dan dari sumbangan-sumbangan. Sedang pengeluaran ada bermacam ragam. Dari sini dapat dirasakan betapa perhatian umat sungguh membuat dana dari Keuskupan tercukupi bahkan ada yang masuk bank menjadi tabungan. Kata Rm. Hartanta semua itu akan menjadi bahan rapat dengan pimpinan Keuskupan dan anggota penanggungjawab lain. Sesudah presentasi, Rm. Hartanta membuka tanya jawab. Salah satu pertanyaan muncul dari salah satu romo yang membuat Rm. Bambang menahan tawa. Romo itu bertanya "Mengapa sekarang tak ada makan luar bersama?" Itu adalah kebiasaan ketika masih berada di Domus Pacis Puren. Sebulan atau dua bulan sekali para romo dan karyawan Domus termasuk beberapa relawan pergi makan bersama di rumah makan. Pergi makan luar itu dulu disebut "piknik". Pada waktu itu kondisi kesehatan para romo belum seperti kini di Domus Pacis St. Petrus. Kini, dari 14 romo yang bebas makan hanya Rm. Hartanta dan Rm. Harto. Kini, hanya Rm. Hartanta yang tak berkursi roda. Kini, 6 orang sudah berbaring terus. Menu makan harus dijaga ketat untuk sajian dietnya. Dan penanya berkaitan "piknik" adalah romo yang paling diawasi dalam hal makan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Peringatan Arwah Tiga Rama
Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...
-
Ini peristiwa Domus Pacis Santo Petrus Senin 4 Desember 2023. Ketika jam belum menunjuk angka 06.00, ada suara langkah-langkah kaki berlaria...
-
Pada Kamis sore 15 Agustus 2024 Rm. Bambang numpang mobil Bu Rini yang periksa dokter di RS Panti Rapih. Bu Katrin, adik bu Rini menjadi dri...
-
Orang biasa mendapatkan informasi bahwa di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, ada 11 orang rama. Salah satu masih muda, berusia 43 tahun, ...
No comments:
Post a Comment