Di dalam kehidupan para romo Domus Pacis Santo Petrus, Seminari Tinggi Santo Paulus juga ikut ambil bagian. Hal ini ditunjukkan dengan kebiasaan yang terjadi pada setiap hari Senin. Pada Senin sore ada romo Seminari yang biasa datang untuk memimpin Misa Komunitas Domus. Selain hadirnya romo dari Seminari, ada pula frater yang menyertainya. Frater yang datang biasa berjumlah 2 orang. Mereka akan datang untuk menyiapkan peralatan Misa dan juga bertindak sebagai lektor.
Tetapi pada Kamis 26 Oktober 2023 terjadi hal berbeda. Pada sore itu yang mendapatkan tugas giliran memimpin Misa adalah Rm. Bambang. Di dalam jadual yang akan menjadi lektor adalah Mas Ardy. Karena Rm. Hartanta sedang keluar rumah, Rm. Jarot menyediakan diri untuk membantu menerimakan Komuni. Pada waktu menuju Kapel dengan kursi roda yang didorong oleh Mas Nugroho, tiba-tiba Rm. Bambang melihat ada yang berjubah sudah duduk di salah satu kursi. Ternyata ada seorang frater yang ikut Misa. Dia sudah menyiapkan sejumlah hosti dan buku yang dipakai imam di altar. Sebelum Misa Rm. Jarot memberi tahu Rm. Bambang "Mangke sing lektor nggantos Mas Ardy lan mbantu Komuni Frater" (Nanti Frater akan menjadi lektor menggantikan Mas Ardy dan juga akan membantu membagikan Komuni). Maka, pada Kamis itu yang tampil adalah Rm. Bambang dan Frater Bene, panggilannya. "Tumut dhadar lho, Frater" (Frater, nanti ikut makan malam lho) kata Rm. Bambang seusai Misa. Itulah mengapa dalam makan malampun ada yang memakai jubah ikut makan bersama. Frater Bene berasal dari Ganjuran dan kini sedang menyelesaikan tesis S2 sebagai syarat tahbisan. Pada waktu itu Frater baru saja selesai ikut kuliah umum dan kata Rm. Jarot dia "Mencari suasana lain".
No comments:
Post a Comment