Friday, May 19, 2023

Dua Tahunan


Di dalam peribadatan Gereja Katolik ada yang disebut upacara dan ada yang disebut perayaan. Katanya, yang namanya upacara yang ditekankan tatanan seremonialnya. Tatanan menjadi tekanan. Corak institusional amat mewarnai. Lain halnya dengan perayaan. Partisipasi aktif dari para peserta mewarnai. Tentu saja baik dalam upacara maupun perayaan selalu terkandung adanya tatanan dan partisipasi. Tetapi masing-masing mempunyai tekanan, tatanan institusional atau partisipasi.

Domus Pacis Santo Petrus sejak Maret 2023 sudah menetapkan Jumat 19 Mei 2023 sebagai hari khusus. Dalam hari khusus itu para pemeduli masakan makan malam dan snak mendapatkan undangan. Di dalam perkembangan Rm. Hartanta menambah undangan 10 orang dari Seminari Tinggi Kentungan. Bahkan keluarga para romo Domus juga diharapkan datang. Dari yang menyatakan akan datang, Rm. Bambang mencatat lebih dari 200 orang. Acaranya memang hanya Misa Kudus dan diteruskan dengan makan malam bersama sambil menikmati sajian organ tunggal derngan penyanyi Bambang Laras. Bagaimanapun juga Misa akan memakai Tata Perayaan Ekaristi dengan buku foto copy yang dimiliki oleh para romo Domus. Dengan buku ini para romo Domus yang masih dapat bersuara terdengar oleh orang lain mendapatkan bagian keterlibatan. Ada berita bahwa kelompok paroki tertentu akan membantu tata bunga. Tetapi katanya ada pertanyaan "Ada dana berapa?" Maka Bu Rini langsung membeli dan menata bunga dibantu oleh Mas Ardy. Para karyawan Domus pada pagi hari sudah menata tambahan kursi di kapel, mengatur soundsystem dan membuat podium. Pada sekitar jam 11.00 ada pemeduli masakan makan malam membawa snak yang akan digabungkan dari penyumbang lain, yang juga jadi undangan, menjadi bingkisan snak dalam dos untuk dibawa pulang oleh para tamu. Ternyata ada juga yang membawa tumpeng.

Pada jam 16.00 sudah ada tamu yang datang. Welcome snak juga sudah tersedia. Makin lama banyak tamu masuk gedung Domus. Suasana mulai meriah dengan banyak tamu yang omong-omong sambil minum teh dan menikmati snak yang tersedia. Sementara itu di Kapel terdengar suara nyanyian. Sebenarnya Rm. Bambang sudah bilang cukup dengan nyanyian umat dan cukup satu orang menjadi dirigen untuk umat umum. Tetapi-ibu-ibu Yosefin datang lalu berkumpul membawa teks lebih dari 1 suara. Dan mereka mempersiapkan diri mengelompok mengiringi Misa dengan kor. Pada jam 17.15 Misa dimulai dipimpin oleh Rm. Hartanta. Sejak pengantar Rm. Hartanta sudah mengungkapkan rasa syukurnya bersama para romo Domus atas kebaikan banyak umat yang memberikan kepedulian bagi para romo. Bacaan pertama dilakukan oleh Rm. Ria. Rm. Bambang mendapatkan giliran membacakan Injil dan menjalani tugas memberikan homili. Kata-kata Rm. Bambang dibuka dengan mengenalkan para romo Domus satu per satu diteruskan minta berdiri keluarga atau sanak saudara para romo yang hadir. Kemudian, berkaitan dengan hadirnya para penyumbang snak dan makan malam, Rm. Bambang menyampaikan pengalamannya sejak masuk rumah tua Domus Pacis Puren, Pringwulung, pada tahun 2010. Dia menyampaikan pengalaman ketidaknyamanan selama 2 tahun pertama ketika hanya hidup dari anggaran Keuskupan. Kemudian mulai tahun 2013 banyak keluarga umat ikut ambil bagian menopang kehidupan para penghuni Domus. Keadaan nyaman sungguh dialami. Ketika pindah di Kentungan masuk Domus Pacis St. Petrus, yang diberkati pada 19 Mei 2021, kehidupan para romo kembali diurus oleh institusi Keuskupan lewat Seminari. Tetapi semenjak September 2021 muncul lagi gerakan kepedulian umat dengan menyumbang snak. Hal ini disusul mulai dengan Desember 2021 dengan banyaknya umat yang mengurus masakan makan malam. Maka kenyamanan mulai terasa kembali. Sampai di sini Rm. Bambang minta para pemeduli konsumsi berdiri yang disambut tepuk tangan spontan peserta Misa.

Dalam sharing Rm. Bambang mengakhiri bahwa kehidupan beriman akan sungguh nyaman kalau ada kejumpaan antara yang institusional dan yang dorongan Roh (power and charism). Dalam hal konsumsi di Domus ada kemanunggalan antara institusi Keuskupan (anggaran rutin untuk semua urusan kebutuhan) dan kepedulian umat yang terdorong oleh Roh dalam hati. Sesudah Komuni Rm. Hartanta mengulang lagi rasa syukurnya karena hadirnya kasih kepedulian umat yang hadir. Acara pemotongan tumpeng didahului dengan berkat dari Mgr. Blasius yang didampingi oleh cucu keponakan dan Ibu Ratih salah satu pemeduli Domus. Bu Issri sebagai pemeduli tertuwa didampingi Mbak Iin pemeduli termuda menerima potoongan tumpeng. Rm. Hartanta juga memperkenalkan para karyawan yang sehari-hari mendampingi para romo. Sesudah Misa semua menuju ruang besar untuk bersama menikmati santapan makan malam. Sementara itu organ tunggal yang menampilkan Bambang Laras sebagai penyanyi tampil menghibur dengan berbagai kelucuannya hingga para tamu meninggalkan Domus.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...