Pada saat ini Rm. Bambang masih mendampingi satu kelompok lansia Katolik. Itu adalah kelompok dari Paroki Pringgolayan, Kevikepan Jogja Timur. Rm. Bambang sudah cukup lama mendampingi kelompok ini, yaitu sejak tahun 2013 dan terhenti selama 2 tahun karena pandemi Covid-19. Ini adalah program Jagongan Iman yang isinya pendalaman ajaran-ajaran agama Katolik. Dalam hal ini yang menjadi pegangan adalah Katekismus Gereja Katolik. Pada saat ini yang menjadi tema besar adalah Panggilan Manusia, Hidup Dalam Roh Kudus. Sedang yang kini dibicarakan adalah bagian yang berjudul Martabat Manusia. Jagongan Iman ini biasa terselenggara di kompleks gereja Pringgolayan atau salah satu rumah peserta.
Selasa 23 Mei 2023 adalah pertemuan ketujuh. Biasanya pertemuan terjadi pada sore jam 16.00-18.00. Tetapi untuk hari ini pertemuan terjadi di Domus Pacis St. Petrus dan dimulai pada jam 09.30. Tema yang dibicarakan adalah Kebajikan. Ini adalah nilai-nilai yang secara tetap dan teguh menjadi keutamaan untuk pegangan mencapai hidup seperti Tuhan. Dalam hal ini Rm. Bambang melontarkan pertanyaan "Hal-hal apa yang dapat menjadi landasan untuk tetap dan teguh melakukan yang baik dan menghasilkan kebaikan seturut kemampuan kita?" Sesudah itu muncullah beberapa pendapat dari 28 orang yang menjadi peserta. Dari pendapat-pendapat itu Rm. Bambang merangkum dalam 3 pokok :
- Sikap jiwani : keteladanan, ketulusan, kejujuran, rendah hati, konsisten terhadap komitmen, pandai dan tegas, rela berkorban.
- Kerohanian : Kristus sebagai sumber sekalanya, cinta kasih, cinta yang dilandasi keimanan.
- Sikap misioner : punya nilai atau pegangan dasar yang baik, terbuka berjumpa dengan siapapun, bertindak meneladan Kristus.
- Kebajikan manusiawi. Ini adalah perbuatan-perbuatan moral yang harus dijalani oleh orang untuk memiliki berperilaku tetap dan teguh dalam kebaikan dan menghasilkan kebaikan. Ada 4 poros kebajikan manusiawi. Pertama, kebijaksanaan. Orang yang bijaksana akan mampu menggunakan akal budi untuk keputusan perbuatan baik sesuai dengan situasi kongkret yang dihadapi. Kedua, keadilan. Sikap adil membuat orang untuk menghargai dan memberikan hak Allah dan sesama. Ketiga, keberanian. Di dalam melakukan perbuatan baik orang akan tidak takut berhadapan dengan kesulitan dan tantangan. Keempat, pengendalian diri. Orang mampu untuk menghindarkan bahkan melawan diri yang hanya menginkan kenyaman diri sehingga maunya tak mau berjuang untuk yang bukan seleranya. Satu hal yang harus dicatat adalah untuk menjalani semua itu orang harus ditopang oleh rahmat Allah.
- Kebajikan ilahi. Katekismus menyatakan bahwa kebajikan ilahi adalah "dasar, jiwa, tanda pengenal tindakan moral orang Kristen" (no. 1813). Yang pertama adalah iman. Dengan beriman orang menyerahkan dan mengandalkan hidup pada Allah. Kedua, harapan. Sebagai pengikut Kristus hidupnya terarah pada Kerajaan Allah dan keabadian yang membahagiakan. Dengan keyakinan bahwa Allah berkarya dalam keadaan apapun, orang dapat mengalami kebahagiaan dalam keadaan apapun. Hal ini dimaklumkan dalam Sabda Bahagia (Mat 5:1-12). Ketiga, kasih. Dengan kasih orang akan menjalani perintah-perintah Allah. Orang Kristen akan mengasih seperti Kristus telah mengasihi manusia. Katekismus mengatakan bahwa kasih melebihi segala kebaikan. Dari antara kebaikan ilahi kasih adalah yang paling utama (badk 1 Kor 13:13).
No comments:
Post a Comment