Tuesday, May 2, 2023

Domus Jadi Cafe?

Ternyata jumlah orang dalam rombongan tamu di Domus pada Sabtu 29 April 2023 tidak seperti yang dikatakan oleh Rm. Hartanta. Katanya, Rm. Hartanta mendapatkan informasi bahwa rombongan tamu dari Sedayu akan berjumlah 32 orang. Tetapi ketika datang selewat jam 09.30 jumlahnya 13 orang. Seperti kerap terjadi, masuknya tamu di ruang besar Domus didahului dengan ditariknya oleh seorang karyawan Domus troli berisi beberapa dos bingkisan termasuk beberapa karung berisi beras. Namun demikian para tamu yang hadir tidak langsung duduk di tempat tersedia sebagaimana biasa kalau ada rombongan kunjungan. Tamu dari Sedaya masuk sambil membawa alat-alat sound system termasuk kabel-kabel serta ada juga keyboard. Mereka langsung menata tempat dengan alat musik dan pengeras suaranya. Percobaan alat-alat pun dilakukan.


Rm. Hartanta memanggil beberapa romo yang biasa ikut menyambut tamu, yaitu Rm. Harto, Rm. Ria, Mgr. Blasius, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang. Sambil minum teh dan menikmati sajian snak dari Domus, para tamu mendengarkan kata selemat datang dan perkenal singkat tentang Domus dari Rm. Hartanta. Salah satu bapak dari tamu melanjutkan dengan memperkenalkan para anggota rombongannya. Ternyata mereka adalah bagian dari Panitia Paskah Paroki Sedayu. Ternyata mereka datang untuk menghadirkan hiburan kepada para romo Domus. Sesudah itu suasana ruang bagian barat gedung Domus menjadi seperti cafe. Ada gelas-gelas tampak di meja yang di kelilingi baik tamu maupun romo. Tentu saja tersaji juga berbagai macam snak dari Domus dan oleh-oleh para tamu. Dan yang khusus adalah tampilnya beberapa personil tamu melantunkan nyanyian-nyanyian rohani. Pada waktu salah satu nyanyian ditampilkan, Rm. Bambang memberi kode minta microphone. Dia langsung menabrak dengan nyanyian kroncong umum. Ketika selesai Rm. Bambang bilang "Aku wis kerep krungu nyanyian Greja. Saiki lagu-lagu umum" (Aku sudah biasa dengar lagu Gereja. Sekarang lagu-lagu umum). Maka mengalirlah lagu-lagu kroncong bahkan dang dut disertai joget mengasyikkan. Suasana makin meriah ketika Rm. Hartanta memanggil Mbak Tri, salah satu karyawan. Dia juga diminta untuk menyanyikan lagu-lagu. Maka suasan seperti berada cafe dengan tampilnya organ tunggal dan penyanyi-penyanyi mewarnai kunjungan hari itu.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...