Monday, May 8, 2023

Belajar Jumpa Anak dan Remaja Masa Kini


"Ngedalke keyboard mboten?" (Keyboard dikeluarkan tidak?) tanya Rm. Bambang kepada Rm. Hartanta pada Minggu pagi 7 Mei 2023 sehabis makan. Rm. Hartanta menjawab "Inggih" (Ya). Beliau pada waktu makan memberi pengumuman bahwa pada pagi itu jam 09.30 akan ada tamu dari Paroki Gondang. Sementara itu ketika melihat Mas Ardy, salah satu karyawan, Rm. Bambang berkata "Engko nganggo keyboard lho" (Nanti pakai keyboard). Rm. Bambang mengulang kata-kata itu ketika berjumpa dengan Mas Hari, karyawan lain. Kemudian Mas Harilah yang menata keyboard dan bahkan menyiapkan sound system. Para karyawan lain mengubah posisi tatanan kursi-kursi untuk menerima tamu. Kalau semula kursi ditata di sebelah barat ruangan sebagaimana biasa kalau Domus menerima rombongan, kursi-kursi itu kemudian ditata berjajar menghadap ke utara ke posisi keyboard para romo sepuh yang menyambut.

Para karyawan Domus, kecuali Mas Hari, baru tahu kalau yang akan berkunjung adalah rombongan kanak-kanak. Sebenarnya yang hadir adalah kelompok PIA (Pendampingan Iman Anak) dan PIR (Pendampingan Iman Remaja) yang disertai oleh para pendamping. Mereka adalah umat Paroki Gondang. Seorang pendamping memberi tahu bahwa mereka adalah calon penerima Komuni Pertama, calon penerima Krisma, dan calon misdinar. Begitu para tamu datang duduk di kursi, Rm. Bambang langsung menghidupkan keyboard dan mengajak nyanyi Hari Ini Hari-Nya Tuhan sambil menanti hadirnya para romo sepuh yang akan ikut menyambut. Kemudian kata "Hari-Nya Tuhan" diganti "Salam-salaman" dan mereka kemudian saling bersalam-salaman. Kebetulan di tengah nyanyian hadirlah Rm. Ria, Rm. Harto, dan Mgr. Blasius. Rm. Bambang mengubah kata-kata "Salam-salaman" menjadi "Salami romo" dan anak-anak termasuk pendamping sambil menyanyi menyalami para romo satu persatu. Beberapa lagu lain menysusul.

Langkah selanjutnya Rm. Bambang mengajak semua menghafal nama para romo yang ada dan asal parokinya : Romo Ria dari Kumetiran, Rm. Harto dari Jetis, Monsinyur Blasius dari Gamping, Romo Bambang dari Pringwulung. Sesudah hafal para tamu diajak menjawab dengan lagu dari nyanyian Kodhok Ngorek. Rm. Bambang bertanya dengan nyanyian sambil menunjuk "Siapa dia siapa dia, dia dari mana", semua anak dan pendamping menjawab juga dengan nyanyian "Romo ...... Romo ....., dia dari ....." Ini diulang-ulang dan semua tampak senang sekali. Acara selanjutnya para tamu diajak beristirahat minum teh dan menikmati snak yang disediakan oleh Domus Pacis. Sementara itu mereka diminta berkelompok ditemani oleh pendamping untuk membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan ke para romo. Dan sesudah kembali duduk dan nyanyi-nyanyi beberapa lagu, setiap kelompok mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Para romo bergantian menjawab. Dan setiap jawaban ternyata bisa menggugah tawa dan setiap satu romo selesai menjawab semua memberikan tepuk tangan. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Rm. Bambang. Tanda salib pembuka dinyanyikan, doa ditirukan, berkat dengan tanda salib juga dinyanyikan. Tentu saja foto-foto juga terjadi.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...