Wednesday, May 25, 2022

Santa Madeleine Sophia Barat

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 27 Mei 2014 Diperbaharui31 Mei 2014 Hits: 13275

  • Perayaan
    25 Mei
  •  
  • Lahir
    12 Desember 1779
  •  
  • Kota asal
    Joigny, Burgundy, Perancis
  •  
  • Wafat
  •  
  • 25 Mei 1865 di Paris Perancis - Oleh sebab alamiah
  •  
  • Venerasi
    12 Februari 1905 oleh Santo Paus Pius X
  •  
  • Beatifikasi
    24 Mei 1908 oleh Santo Paus Pius X
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 24 Mei 1925 oleh Paus Pius XI

Santa Madeleine Sophie Barat (atau Magdalena Sofia Barat)  lahir di Joigny, Burgundy, Perancis pada tanggal 12 Desember 1779. Ayahnya bernama Jacquest Barat, seorang petani anggur dan pedagang yang cukup berada. Keluarga Barat adalah penganut Katolik yang taat dan telah tinggal di kota Joigny selama beberapa generasi.  

Seorang kakak dari Madeleine bernama Louis adalah seorang imam. Louislah yang mendidik Madeleine; mengajarinya cara membaca dan menulis serta membimbingnya dalam mempelajari Alkitab, Bahasa Latin, dan matematika. Saat itu pendidikan hanya tersedia bagi anak lelaki saja dan jarang tersedia bagi anak perempuan.

Pada waktu itu, seorang imam Jesuit bernama Varin sedang  memulai sebuah konggregasi suster yang akan mengabdikan diri secara khusus kepada karya pendidikan bagi kaum wanita. Perkumpulan ini menjadi bagian dari Serikat Yesus, dan dipersembahkan pada perlindungan Hati Yesus yang Maha Kudus.  Pada tanggal 21 November 1800, di usia 21 tahun, Madeleine bersama tiga orang kawannya mendaftarkan diri sebagai anggota pertama dari konggregasi ini. Pada tahun berikutnya, keempat putri ini memulai kehidupannya di dalam Konggregasi yang diberi nama Kongregasi Suster Hati Kudus  (Sacre Coeur). Misi dari Konggregasi ini terutama di bidang pendidikan bagi kaum wanita. Sekolah pertama dari Konggregasi Suster Hati Kudus dibuka di Amiens di utara Perancis pada bulan  September 1801.

Pada bulan Desember 1802, Suster Madeleine Sophia, meskipun adalah suster yang paling muda dari konggregasi baru tersebut namun ia terpilih untuk menjadi pemimpin biara di Amiens. Tindakan pertamanya sebagai seorang pemimpin biara adalah berlutut dan mencium kaki masing-masing suster.

Di bulan November 1804, Madeleine Sophie pergi ke Sainte - Marie - d'en - Haut, dekat Grenoble di tenggara Perancis, untuk menerima sebuah komunitas biarawati Visitasi yang telah ditutup pada saat revolusi Perancis dan hendak bergabung dengan Kongregasi Suster Hati Kudus. Di antara mereka terdapat Santa Rosa Philippine Duchesne yang kelak memperkenalkan Konggregasi Hati Kudus ke Amerika.

Karya Suster Madeleine semakin berkembang.  Biara dan sekolah yang kedua kemudian didirikan di Grenoble, diikuti oleh yang ketiga di Poitiers Perancis barat. Suster Madeleine bekerja keras mengembangkan konggregasi dan karya mereka di bidang pendidikan bagi kaum wanita. Berkat ketekunan dan kerja kerasnya; Konggregasi baru ini dapat berkembang pesat bukan hanya di wilayah Perancis, tapi juga diluar negeri seperti di Amerika Utara, Italia, Swiss, Belgia, Aljazair, Inggris, Irlandia, Spanyol, Belanda, Jerman, Amerika Selatan,  Austria, dan Polandia. 

Pada bulan Januari 1806, karena kekudusan hidupnya serta kebijaksanaan dan kerendahan hatinya; Santa Madeleine dengan suara bulat terpilih menjadi Superior General untuk seluruh Biara Hati Kudus. Tugas ini kemudian diembannya sampai pada hari kematiannya. Pada tahun 1826 Kongregasi Hati Kudus secara resmi mendapat pengakuan dan pengesahan dari Paus Leo XII.

Sekolah-sekolah dari Biara Hati Kudus dengan cepat memperoleh reputasi sebagai lembaga pendidikan yang sangat berkualitas. Mereka sekarang sering dikenal sebagai tempat pendidikan bagi masyarakat kelas atas dan para elit sosial. Sangat disayangkan karena hal demikian sama sekali bukanlah tujuan dari Santa Madeleine saat mendirikan Konggregasi ini.  Justru sebaliknya, ia bermimpi untuk memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi bagi anak-anak miskin yang saat itu terasa mustahil.

Dalam kepemimpinannya, Madeleine senantiasa menyemangati para susternya untuk mencari kemuliaan Tuhan Yesus dengan bekerja keras menyucikan jiwa-jiwa. Semboyannya ialah : “Memikul penderitaan untuk diri sendiri dan tidak membuat orang lain menderita”. Cintanya yang mendalam kepada Hati Yesus yang Maha Kudus membuat hatinya sendiri tetap tenang sampai hari kematiannya di Paris pada tanggal 25 Mei 1865 pada hari raya Kenaikan Tuhan Yesus ke surga.  Sampai wafatnya, ia telah mendirikan lebih dari 100 biara dan sekolah di 12 negara.

Santa Medeleine Sophia Barat dibeatifikasi oleh Paus Santo Pius X  pada tanggal 24 Mei 1908 dan dikanonisasi oleh Paus Pius XI pada tanggal 24 Mei 1925. Makamnya saat ini terletak di Gereja St. François Xavier di Paris – Perancis.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...