Monday, May 23, 2022

Lamunan Pekan Paskah VI

Selasa, 24 Mei 2022

Yohanes 16:5-11

5 tetapi sekarang Aku pergi kepada Dia yang telah mengutus Aku, dan tiada seorangpun di antara kamu yang bertanya kepada-Ku: Ke mana Engkau pergi? 6 Tetapi karena Aku mengatakan hal itu kepadamu, sebab itu hatimu berdukacita. 7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. 8 Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; 9 akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; 10 akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi; 11 akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, pada umumnya kematian menjadi peristiwa sedih. Pada umumnya kata-kata yang muncul adalah “Ikut berdukacita”.
  • Tampaknya, orang bisa merasa sedih sekali kalau ditinggal orang dekat yang bisa menjadi topangan hidup. Dia dapat seperti kehilangan daya hidup.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kematian orang dekat dirasa membuat kepisahan definitif, sejatinya bagi yang ditinggalkan justru akan mengalami hidup yang jauh lebih bermakna karena hubungannya beraura pascaragawi yang jadi cahaya menjalani kebaikan hidup. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan selalu mengingat dan memperingati orang dekat yang mendahului masuk dalam keabadian yang kini menghadirkan makna kerohanian hidup sejati.

Ah, bagaimanapun juga kematian itu adalah kepisahan total yang menihilkan perjumpaan.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...