Sunday, August 22, 2021

Rapat tentang Makan Kecil

Pagi itu, Sabtu 21 Agustus 2021, Rm. Hartanta tidak ikut makan pagi yang dimulai pada jam 06.55. Rm. Suntara yang semeja dengan Rm. Hartanta, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang bertanya kepada Rm. Bambang "Neng ngendi?" (Kemana?) sambil mengarahkan dagunya ke kursi Rm. Hartanta. Rm. Bambang hanya menjawab "Embuh, ya" (Aku tidak tahu). Ternyata ketika di dalam kamar sesudah makan Rm. Bambang menemukan pesan WA dari Rm. Hartanta yang terkirim pada jam 06.25. Pesan itu berbunyi "Pagi. Saya nanti ditinggal saja sarapannya. Nuwunn".


Di dalam kamar Rm. Bambang menyelesaikan publish renungan harian dari Blog. Kemudian membuka pintu belakang yang membuat sinar matahari pagi langsung menyeruak masuk kamar. Diapun berjemur dengan duduk kursi roda membelakangi matahari sambil melihat sinetron dalam TV. Sekitar jam 08.30 terdengar suara Rm. Hartanta omong-omong dengan beberapa karyawan. Sekitar setengah jam kemudian yang banyak terdengar adalah suara Rm. Hartanta. Pada waktu Rm. Bambang keluar kamar dan menengok ruang dalam Domus. Tampaklah Rm. Hartanta sedang omong-omong serius dengan Mbak Tri dan Mbak Pariyah. Rm. Bambang mendekat dan tahulah bahwa mereka berbicara tentang macam-macam snak. Ternyata mereka membicarakan kemungkinan-kemungkin penyediaan snak sesuai dengan 2 hal: kondisi penyakit para rama sepuh, dan anggaran yang tersedia. Dari tanggal 2 Juni 2021 hingga saat pembicaraan terjadi, snak memang disediakan oleh dapur Seminari Tinggi Kentungan. Tetapi mulai dengan Senin 23 Agustus 2021 Rm. Hartanta memutuskan untuk menyediakan sendiri. Di dalam pembicaraan itu mereka mencoba mencatat 28 macam snak. Mbak Tri dan Mbak Pariyah yang akan diserahi tanggungjawab pengadaan.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...