Tuesday, August 17, 2021

Lamunan Pekan Biasa XX

Kamis, 19 Agustus 2021

Matius 22:1-14

1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. 7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada gambaran bahwa kedekatan Tuhan pada manusia dijumpai dalam hidup keagamaan. Dalam agama orang biasa mendengar dan membaca seruan-seruan kepada Tuhan.
  • Tampaknya, seorang agamawan dapat merasa berada di lingkungan hadirat Tuhan. Dengan rajin menjalani kewajiban-kewajiban agama orang bisa sudah merasa hisup sesuai dengan kehendak-Nya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dalam kegiatan agama biasa terdengar dan terbaca kata-kata seruan kepada Tuhan, tetapi kehendak-Nya tersebar terwartakan dimanapun dalam kehidupan sehari-hari kepada siapapun tanpa pandang kondisi dalam bahasa duniawi sehingga yang terkungkung bahasa agama justru bisa abai pada Tuhan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan akan menghayati hidup keagamaan sebagai bahasa yang menerangi manusia menemukan sabda-sabda ilahi di tengah hidup duniawi sehari-hari.

Ah, asal biasa baca Kitab Suci ya pasti tahu kehendak Tuhan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...