Friday, August 20, 2021

Kamis Sore Pakai Altar Batu

"Kok altare cendhek disingkirke?" (Mengapa altar pendek disingkirkan?) tiba-tiba suara Rm. Ria mengejutkan suasana ketika Misa Komunitas Domus Pacis St. Petrus akan mulai. Itu terjadi pada

Kamis sore menjelang misa jam 18.00 ketika para rama sepuh dan beberapa karyawan sudah siap. Misa sore itu dipimpin oleh Rm. Hartanta yang sudah berdiri di belakang altar dari batu hitam di panti imam Kapel. Rm. Hartanta menjawab pertanyaan Rm. Ria "Benjing enjing badhe wonten misa frater-frater angkatan dipimpin rama Staf Seminari. Niki badhe rutin saben Jemuwah enjing" (Besok pagi ada ada misa frater-frater yang dipimpin oleh rama Staf Seminari. Ini akan rutin terjadi setiap Jumat pagi). Barangkali Rm. Ria lupa karena hal itu sudah diumumkan oleh Rm. Hartanta dengan suara keras ketika penutup makan siang hampir dimulai.

Ternyata di kamar makan pada malam itu Rm. Yadi bertanya kepada Rm. Bambang mengapa sekarang memakai altar yang menuntut rama pemimpin misa harus berdiri. "Namung saben Kemis sonten, rama. Mergi saben Jemuwah enjing wonten misa frater-frater angkat dipimpin ramanipun. Mila Kemis sonten pun dicawisaken. Ning liyane niku biasa" (Hanya setiap Kamis sore, rama. Karena setiap Jumat pagi ada misa untuk frater-frater angkatan bersama rama pemimbingnya, Maka pada Kamis sore sudah disiapkan. Tetapi hari-hari lain seperti biasa) Rm. Bambang menjelaskan dan ketika berkata "Wau siang pun diumumke Rm. Hartanta" (Tadi siang sudah diumumkan oleh Rm. Hartanta) yang dijawab oleh Rm. Yadi "Oooo, kula mboten mireng" (Oooo, saya tidak dengar). Mulai dengan Jumat 20 Agustus 2021 Seminari Tinggi memang memimjam Kapel Domus untuk penyelenggaraan misa para frater per angkat setiap Jumat pagi.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...