Sunday, August 29, 2021

Pelayanan Seorang Direktur

Pada Jumat 27 Agustus 2021 jam 15.12 Rm. Bambang mengirim WA ke Rm. Hartanta "Rama, Yen mangke ngresahi nyuwun tulung karyawan mendet paket ing Jl Magelang saget mboten?" (Rama, kalau nanti mau minta tolong karyawan untuk ambil paket di Jl. Magelang bisa tidak?). Empatpuluh satu menit kemudian datang jawaban "Bisa romo. Bisa" dan Rm. Bambang langsung kirim pertanyaan "Kinten-kinten sinten rama?" (Kira-kira siapa rama?). Kemudian Rm. Hartanta berkata lewat WA "Kalau masih buka, saya nanti jam 19 akan ke arah sana". Kebetulan paket untuk Rm. Bambang dikirim lewat travel dari Semarang pada jam 15.00 dan akan sampai Jogja pada jam 19.00. Maka Rm.  Bambang memberikan informasi kepada Rm. Hartanta tentang nama biro travel dan alamatnya. Pada jam 20.43 kemenakan Rm. Bambang, yang mengirim paket, kirim WA "Malam Om, apakah paket nya sdh smpi? Salam". Ketika Rm. Bambang menjawab "Sing ambilke Rama Pimpinan" segera ada jawaban "Walah aku ngrepoti, sampaikan trims ya Om, nyuwun sewu ngerepoti banget, salam".

Kemenakan Rm. Bambang tampaknya kagum akan sikap dan tindakan Rm. Hartanta yang berindak untuk Rm. Bambang. Bagi Rm. Bambang kehadiran Rm. Hartanta sebagai direktur para rama tua di rumah tua Domus Pacis memang mengagumkan. Rm. Bambang berada di rumah tua sejak 1 Juli 2010. Pengurus Domus memiliki tugas pokok yang membuatnya amat sibuk. Domus terasa hanya mendapatkan perhatian kecil. Untung saja kemudian muncul banyak pemerhati yang rela membantu kehidupan Domus. Tetapi kehadiran Rm. Hartanta sejak 1 September 2020 membuat suasana Domus berkembang terperhatikan. Beliau memperhatikan kondisi dan kebutuhan para rama satu persatu. Hal ini menjadi amat kentara sesudah Domus Pacis berada di Kentungan. Beliau amat mudah tersentuh dengan keadaan para rama. Apalagi berkaitan dengan kondisi penyakitnya, penjagaan dilakukan dengan amat ekstra. Jumlah karyawan diupayakan memadahi demi pelayanan bagi para rama. Kesejahteraan karyawanpun termasuk amat diperhatikan. Memang, untuk menghadapi permintaan para rama, Rm. Hartanta memiliki prinsip "Kalau itu menjadi kebutuhan, akan saya upayakan terpenuhi. Kalau itu muncul dari kemanjaan, urus sendiri". Maklumlah, setiap bulan para rama mendapatkan uang saku.

Sebagai direktur Domus Pacis St. Petrus, Rm. Hartanta amat memperhatikan kebutuhan masing-masing rama. Rama-rama Domus yang sudah tua dan pada umumnya difabel sungguh tidak merasa kuatir akan keadaan dirinya. Rm. Hartanta bersama tim karyawan sigap melayani para rama. Memang, Rm. Hartanta menghadirkan prinsip "Kalau itu menjadi kebutuhan, akan diupayakan terpenuhi. Kalau itu muncul dari kemanjaan, urus sendiri".

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...