Thursday, June 20, 2024

Omongan Sesama Lansia Pensiunan

Dua kelompok pewarta iman berjumpa. Kedua kelompok iman dulu adalah pelaku dinas keagamaan Katolik. Kini kedua kelompok itu berisi orang-orang pensiunan dan praktis sudah lansia. Dua kelompok itu berjumpa di rumah salah satu sehingga yang satu sebagai tamu dan yang satunya lagi sebagai tuan rumah. Barangkali karena kesadaran masuk fase terakhir dalam hidup di dunia, terjadilah tanya jawab meriah tentang KEMATIAN. Dari tamu muncul pertanyaan "Bagaimanakah jalan kematian itu?" Dari tuan rumah ada macam-macam jawaban: "Itu kehendak Allah" ....... "Yang pokok kehidupan. Tuhanlah jalan, kebenaran, dan hidup" ...... "Aku ra tau mikir kuwi" (Aku tak pernah memikirkan itu) ..... "Hadapi saja realita" ..... "Dari Katekismus dikatakan bahwa kematian itu pintu masuk jumpa Tuhan dari muka ke muka". Setiap jawaban selalu melihatkan semua warga tuan rumah. Selain itu jawaban tuan rumah selalu dibumbui oleh salah satu yang memandu dengan humornya. Barangkali karena tahu para warga tuan rumah mengalami berkarya di luar Jawa, dari tamu ada yang bertanya "Kita mengadakan peringatan arwah pada hari ke 3, 7, 40, 100, setahun, dua tahun, dan seribu hari. Apakah di lain tempat juga ada peringatan arwah seperti itu?" Maka terkisahlan berbagai macam peringatan arwah di antara orang Dayak Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Batak, Timor Timur, dan bahkan di Austria. Salah satu kelompok pewarta itu terdiri dari rombongan tamu pengunjung Domus, yaitu Pensiunan guru agama Katolik sekolah-sekolah negri Kota Semarang. Sedang kelompok pewarta lain adalah tuan rumah Domus Pacis Santo Petrus yang terdiri dari: Rm. Hartanta, Mgr. Blasius, Rm. Yadi, Rm. Ria, Rm. Harto, Rm. Jarot, dan Rm. Bambang. Bahwa kesemuanya disebut pewarta, itu dikatakan oleh salah satu dari para tamu. Yang membedakan, katanya, adalah mereka pewarta awam dan para rama sepuh adalah pewarta tahbisan.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...