Saturday, June 15, 2024

Rahmat Video Call

Sekalipun seorang rama, saya sungguh bersyukur boleh menjadi seorang kakek. Memang, cucuku lahir dari ayah-ibu yang dalam silsilah tak ada hubungan darah denganku. Tetapi dari garis ilahi ayah dan ibunya, bahkan nenek dan adik-adik neneknya, amat peduli denganku. Bahkan mereka semua memperhatikan kehidupan kami yang ada di rumah rama tua Domus Pacis. Ayah-ibu cucuku termasuk relawan Domus Pacis sejak masih lanjang. Dalam keluarga itu aku dijadikan bagian keluarganya. Bukankah siapapun yang melakukan kehendak Allah satu sama lain terikat jadi satu keluarga ilahi (lihat Mat 12:50)? Inilah latarbelakang mengapa sejak bayi anak Mas Tian dan Mbak Rachel, itulah nama orangtua cucuku, sering tampak dibaringkan di kasurku. Kini Chrissel, itulah nama cucuku, kalau datang di Domus tampak kerasan. Dia akan manja dan selalu minta permen dan kadang telur padaku. Karena kini aku 92% berada di kamar dan amat tidak mudah untuk pergi keluar, ketemuku dengan Chrissel hanya kalau dia datang di Domus. Kini Chrissel punya adik bayi berusia 7 bulan yang bernama Nel. Sedang dalam hal usia Chrissel masih harus menungguh 2 bulan untuk 4 tahun. Puji Tuhan, sekalipun terhalang jarak dan tak dapat ketemu langsung, ada bantuan yang membuat aku bisa jumpa dengan Chrissel. Video call dari WA bisa membuat kami jumpa berkelakar. Aku bisa melihat dan mendengar ocehannya yang kerap tak kumengeri itu omong apa. Ternyata Chrissel sering datang ke neneknya dan bilang "Tepon Yangmo" (Tolong sambungkan telepon ke Eyang Rama). Bahkan kini aku bisa video call neneknya dan minta diperlihatkan ke Nel. Ternyata bayi 7 bulan, yang sudah mampu tengkurap sendiri, bisa senang tertawa-tawa melihatku di HP.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...