Rm. Hartanta dan Paroki Banteng

Pagi itu, Kamis 13 Juni 2024, Rm. Hartanta datang di ruang makan lalu duduk di bagian kursi menghadap mejanya. Sementara itu para rama lain sedang menyantap makan pagi. Rm. Hartanta masih berjaket sehingga jelas beliau dari pergi keluar. "Misa susteran pundi?" (Misa di susteran mana?) tanya Rm. Bambang yang langsung dijawab oleh Rm. Hartanta "Teng Banteng" (Di Banteng). Rm. Bambang segera ingat bahwa dari Selasa hingga Jumat seminggu ini Rm. Hartanta menggantikan rama Paroki Banteng untuk Misa Harian di pagi hari. "Lho kok Misa neng Paroki?" (Mengapa Misa di Paroki?) tanya Rm. Suntara. Rm. Bambang menerangkan bahwa seminggu ini para rama MSF sedang ada acara. Maka untuk Misa Harian di Paroki, karena Rama Parokinya dari Tarekat MSF, Rm. Hartanta diminta untuk menggantikan. Sekalipun sebagai rumah khusus rama tua bahkan lokasinya masuk ke dalam di Kompleks Seminari Tinggi, Domus Pacis Santo Petrus mempunyai hubungan baik dengan Rama Paroki Banteng yang secara teritorial membawahinya. Ini berkat peran Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus yang tetap membangun relasi dengan Rama Paroki. Apalagi Rm. Hartanta juga ikut memegang Komisi Kerja di Kevikepan Yogyakarta Barat di mana Paroki Banteng ikut tergabung. Dengan sering datang ke Paroki Banteng, para rama sepuh Domus bisa sedikit banyak ikut mengetahui berita derap parokinya di mana mereka berada. Barangkali karena sering tampak memimpin Misa di Paroki Banteng, ada umat yang mengira Rm. Hartanta adalah rama Paroki Banteng. Pada suatu ketika ada rombongan tamu dari Sala berkunjung di Domus. Seorang ibu dengan anaknya dari Paroki Banteng bergabung karena salah satu tamu adalah neneknya. Ketika melihat Rm. Hartanta, yang saat itu \baru pulang dari melayani Misa luar Domus, ibu dari Banteng itu bilang ke Rm. Bambang "Itu pastor kami".