Tuesday, June 11, 2024

Santo Yohanes dari Sahagun

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 28 Agustus 2013 Diperbaharui: 20 Januari 2017 Hits: 6736

  • Perayaan
    12 Juni
  •  
  • Lahir
    Tahun 1419
  •  
  • Kota asal
    Sahagun (Saint Fagondez), Léon, Spanyol
  •  
  • Wafat
  •  
  • 11 Juni 1479 di Salamanca Spanyol
    Kemungkinan ia tewas diracun oleh seorang wanita simpanan seorang bangsawan. Wanita itu sakit hati karena diputuskan oleh sang bangsawan yang menyesal akan penyelewengannya setelah mendengar khotbah St. Yohanes.
    Karena itu kadang-kadang St. Yohanes Sahagun disebut juga sebagai martir
  •  
  • Beatifikasi
    19 Juni 1601 oleh Paus Klemens VIII
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • 16 Oktober 1690 oleh Paus Alexander VIII

Yohanes hidup di Sahagun Spanyol pada abad kelima belas. Ia adalah seorang biarawan Benediktin yang kemudian diminta untuk menjadi seorang pastor paroki.

Yohanes dapat saja hidup nyaman di katedral atau di salah satu paroki yang mapan di keuskupannya. Tetapi, ia justru memilih untuk hidup miskin dan sederhana seperti cara hidup Yesus. Ia hanya meminta untuk bertugas di sebuah kapel kecil. Di sana ia merayakan Misa, berkhotbah dan mengajar katekese.

Yohanes merasa perlu mendalami teologi, maka ia belajar di Universitas Katolik Salamanca. Setelah empat tahun belajar dengan tekun, ia menjadi seorang pengkhotbah yang ulung. Sembilan tahun kemudian, ia bergabung dengan para biarawan Agustinian. Mereka amat terkesan dengan cara Yohanes mengamalkan keutamaan-keutamaan Kristiani. Ia taat kepada para atasannya dan sangat rendah hati. St. Yohanes terus berkhotbah. Homili atau khotbahnya yang indah berhasil membawa perubahan dalam kehidupan penduduk Salamanca.

Penduduk Salamanca awalnya adalah orang-orang yang keras hati dan gemar berseteru. Mereka saling berkelahi dengan sengit di antara mereka sendiri. Sering kali para bangsawan di sana saling baku hantam untuk membalaskan dendam yang sudah diwariskan secara turun-temurun. St. Yohanes berhasil mengakhiri banyak perkelahian-perkelahian sengit semacam ini. Ia bahkan membujuk mereka untuk saling memaafkan satu sama lain.

St. Yohanes tidak takut meluruskan perbuatan-perbuatan jahat, bahkan ketika pelakunya adalah orang-orang berkuasa yang dapat membalas dendam padanya. Suatu ketika, ia menegur seorang pangeran karena menyebabkan orang-orang miskin menderita. Memang benar apa yang dikatakan imam! Pangeran amat marah, ia mengirim dua orang utusannya untuk membunuh St. Yohanes. Kedua utusan itu pergi mendapatkan sang imam. Pater Yohanes begitu lemah lembut dan baik hati. Kedua utusan itu pun segera dipenuhi rasa sesal dan mohon pengampunan darinya. Di kemudian hari sang pangeran sakit parah. St. Yohanes mengunjunginya dan berdoa demi kesembuhannya. Berkat doa-doa St. Yohanes pangeran sembuh dari penyakitnya. Ia kemudian bertobat dan menyesali dosa-dosanya.

Melalui doa dan Misa Kudus, St. Yohanes menerima rahmat yang memberinya karisma istimewa sebagai seorang pengkhotbah. Ia merayakan Misa Kudus dengan cinta bakti yang amat mendalam. Ia wafat pada tanggal 11 Juni 1479.

St. Yohanes dari Sahagun dinyatakan kudus oleh Paus Alexander VIII pada tahun 1690.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...