Sabtu, 15 Juni 2024
Matius 5:33-37
33 Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. 34 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, 35 maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; 36 janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. 37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, di dalam hidup ini orang membutuhkan kepastian. Dalam hal ini orang tak mau tertipu.
- Tampaknya, untuk mempertanggungjawabkan kepastian akan kebenaran orang bisa mengungkapkan dengan sumpah karena itu bernuansa ilahi. Dalam kasus resmi seperti di pengadilan sumpah dilakukan berdasar agama seseorang.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun sumpah dilakukan dengan menyebut nama Tuhan, semua bisa menjadi penyataan palsu kalau tidak dilandasi sikap kejujuran yang mengalir dari dalam relung hati. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan relung hati orang akan bersikap tegas sesuai dengan kenyataan yang di hadapi.
Ah, demi sopan santun orang bisa berpura-pura.
No comments:
Post a Comment