Untung Ada Yang Berkisah

Ketika makan malam pada Kamis 6 Juni 2024 Rm. Hartanta bilang "Rama Agoeng nyriyosi kula 'Kowe sing kerep lunga. Nek bali crita sithik wae wis gawe gembira rama-rama.' Mila kula mesthi crita sing kula alami ngge rama-rama. Mbokmenawi wonten sing mboten rumaos cetha. Ning apese onten sing nanggapi" (Rm. Agoeng memberi tahu  saya 'Kamu yang kerap pergi meninggalkan Domus. Kalau kembali ceritakan barang sedikit kepada rama-rama. Pasti sudah membuat gembira.' Itulah mengapa saya pasti berbicara tentang pengalaman saya. Barangkali ada yang tak merasa jelas. Tetapi paling tidak ada yang menanggapi). Terhadap kata-kata Rm. Hartanta, Rm. Bambang ingat ketika masih bersama Rm. Agoeng di rumah para rama tua Domus Pacis Puren, Pringwulung. Pada waktu itu beliau adalah Ketua Komisi Komunikasi Sosial Keuskupan dan anggota Komunikasi Sosial Gereja Indonesia. Itulah mengapa Rm. Agoeng seakan-akan hanya 5% berada di Domus. Tetapi kehadiran sedikit itu selalu tampak amat bermakna karena para rama sepuh selalu mendapatkan kisah-kidah dari kehidupan Gereja. Dalam hal ini ternyata Rm. Hartanta sering merasa tidak enak hati karena sering pergi keluar Domus. Beliau adalah full timer Domus Pacis Santo Petrus sebagai direktur. Sementara itu Rm. Hartanta mendapat beberapa tugas di Kevikepan Yogyakarta Barat dan cukup akrab dengan teman-teman imam seangkatannya. Ternyata ketidakenakan hati Rm. Hartanta mendapatkan cahaya dengan adanya kata-kata Rm. Agoeng yang kini menjadi Ketua UNIO Rama Praja Keuskupan Agung Semarang. Di UNIO Rm. Hartanta juga menjadi wakil Domus Pacis. Tetapi tugas-tugas Domus dijalani oleh Rm. Hartanta dengan penuh komitmen dan keseriusan. Dan kalau habis pergi pasti ada berita-berita tentang Keuskupan atau tentang para rama atau tentang derap Gereja, sehingga para rama sepuh yang 92% berada di kamar masing-masing masih mendapatkan berita-berita pastoral.