Saturday, April 27, 2024

TK SD Kanisius Kotabaru

Para tamu baik perorangan maupun rombongan, kalau akan mengunjungi Domus Pacis Santo Petrus, harus melalui pintu gerbang Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan. Maklumlah, lokasi Domus Pacis ada di Kompleks Seminari Tinggi bagian belakang. Karena Domus Pacis adalah rumah kaum rama sepuh, maka layaklah kalau mayoritas pengunjung adalah kaum tua. Lain halnya Seminari Tinggi yang dihini adalah para frater calon imam. Para frater adalah golongan muda pasca remaja. Pengunjung Seminari banyak didominasi oleh kaum muda bahkan tak sedikit anak-aak dan remaja datang sembari aksi panggilan. Suasana seperti itu barangkali menciptakan gambaran bahwa Domus untuk yang tua bahkan lansia, Seminari untuk anak hingga kaum muda. Maka, terjadilah ada rombongan bus berisi anak-anak anggota PIA (Pendampingan Iman Anak). Ketika sampai pintu gerbang Seminari, mereka ditolak masuk oleh Satpam. Alasannya "Para frater Seminari sedang ada acara". Padahal, sebetulnya mereka akan ke Domus Pacis tetapi mungkin Satpam mengira akan ke Seminari karena terdiri dari anak-anak. Ternyata, sebenarnya sejak di Domus Pacis Puren Pringwulung, ada saja rombongan kanak-kanak diajak berkunjung ke rama sepuh. Selain kelompok PIA, sekolah PAUD dan TK hingga SD juga berkali-kali datang di Domus Pacis Santo Petrus. Yang terakhir adalah TK-SD Kanisius Kotabaru, Yogyakarta, yang berjumalh lebih dari 100. Tentu saja mereka didampingi oleh para guru dan juga banyak wali atau orang tua ikut. Para rama yang menyambut adalah Mgr. Blasius, Rm. Hartanta, Rm. Jarot, Rm. Ria, Rm. Harto dan Rm. Bambang. Tentu saja Rm. Bambang berada di belakang keyboard. Di samping ada nyanyi-nyanyi bareng dan katekese singkat dengan lagu oleh Rm. Bambang, anak-anak menampilkan para pentas seni per kelas.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...