Monday, April 22, 2024

Anugrah Kursi Roda

Rm. Bambang sedang omong-omong dengan Mbak Emilia dari Semarang yang datang bersama suster dan teman lain. Mbak Emil adalah seorang profesor teman sesama disabel dari Rm. Bambang. Itu terjadi pada hari Minggu 21 April 2024 di tengah Syawalan Domus bersama kaum disabel di Domus. Ketika sedang asyik omong-omong dengan MBak Emil dan suster, tiba-tiba Mas Tian menghampiri Rm. Bambang. Mas Tian adalah anak Bu Rini, relawan Domus. Mas Tian omong berbisik ke Rm. Bambang yang juga menanggapi dengan bisik-bisik. "Rama saja yang mendatangi" kata Mas Tian setelah bisik-bisik beberapa saat. Setelah itu Mas Tian mendorong kursi roda yang diduduki oleh Rm. Bambang menuju ke salah satu peserta Syawalan. Setelah berbicara sejenak, Rm. Bambang tahu nama pemudi berbodi kecil yang dihampiri bernama Tika. Ternyata Mbak Tika telah menggoncang hati Ko Hanjin, Pak Daniel, Rm. Hartanta, Bu Rini, dan Mas Tian. Ketika Syawalan berlangsung, Rm. Hartanta menerima Ko Hanjin dan Pak Daniel ditemani oleh Bu Rini dan Mas Tian. Tiba-tiba mereka melihat Mbak Tika datang dan berjalan dengan pantat ditopang dengan tangan. Maklumlah, tak ada kaki pada tubuh Mbak Tika. Rm. Hartanta dan Bu Rini bergegas menyambut. Kursi roda Domus dipakai untuk menjemput. "Kamu mau diberi kursi roda?" kata Rm. Bambang yang didampingi Mas Tian ketika menghampiri Mbak Tika. Wajah Mbak Tika tampak berbinar mendadak dan kepala mengangguk. "Kasih no HP-mu ke Pak Tian" kata Rm. Bambang yang disusul ucapan Mbak Tika menyebut no WA ke Mas Tian. Ternyata hati Ko Hanjin terketuk dan langsung akan membelikan kursi roda. Ko Hanjin akan mengantar ke rumah Mbak Tika.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...