Sunday, April 14, 2024

Lamunan Pekan Paskah III

Senin, 15 April 2024

Yohanes 6:22-29

22 Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. 23 Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. 24 Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus.

25 Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?" 26 Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 27 Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." 28 Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" 29 Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada anggapan umum bahwa bekerja itu untuk memenuhi kebutuhan duniawi seseorang. Orang bekerja mencari nafkah yang hasilnya paling tidak demi menjaga adanya pangan, sandang, dan hunian bersama keluarga.
  • Tampaknya, ada anggapan umum bahwa bekerja harus dipasangkan dengan beragama. Di kalangan orang Jawa ada ungkapan “Ga ga. Golek sega, golek swarga”, dan orang untuk beriman harus bisa menghentikan kerja pada saat tertentu untuk berdoa dan beribadat.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun bekerja biasa dikaitkan untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi kalau dilandaskan pada kebiasaan mesra dengan suara relung hati, orang dalam bekerja juga akan menemukan kepuasan abadi. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa dalam kerjapun bisa tetap berhubungan dengan Tuhan. 

Ah, bagaimanapun juga hasil duniawi itu akan rusak dan hilang.

No comments:

Post a Comment

Santo Frederikus

diambil dari katakombe.org/para-kudus  Diterbitkan:  05 September 2013  Diperbaharui:  12 Oktober 2015  Hits:  14622 Perayaan 18 Juli   Lahi...