Monday, April 1, 2024

Lamunan Oktaf Paskah

Selasa, 2 April 2024

Yohanes 20:11-18

11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu, 12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring. 13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan." 14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya." 16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru. 17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, yang namanya pemakluman akan bisa dipertanggungjawabkan kalau datang dari para petinggi atau kaum teras kepengurusan. Kalau itu disampaikan oleh anggota biasa, dia harus punya surat kuasa.
  • Tampaknya, dalam hal pewartaan imanpun ada anggapan itu sebagai tugas tim kerja khusus. Warga umat biasa yang bukan pengurus atau terdidik khusus bisa dipandang tak memiliki kekuatan.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul dekat dengan kedalaman batin, sekalipun dalam organisasi setiap pemakluman sesuatu membutuhkan petugas resmi atau paling tidak terdidik, dalam hal pewartaan iman siapapun mendapatkan amanat ilahi untuk jadi utusan. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang sadar bahwa untuk jadi pewarta iman orang tak harus jadi petngurus Gereja atau terdidik ilmu agama tetapi harus memiliki pengalaman batin berhubungan dengan Tuhan. 

Ah, sebaiknya pewarta iman harus punya ilmu agama.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...