Monday, April 22, 2024

Syawalan Domus 2024

Barangkali kehidupan seorang pastor memang mengherankan bagi pada umumnya kalangan orang bukan Katolik. Barangkali keberadaan rumah para rama tua Domus Pacis Santo Petrus juga menjadi hal di luar pemikiran umum apalagi kalangan bukan Katolik. Barangkali suasana seperti itu terjadi ketika ada peristiwa Syawalan pada Minggu 21 April 2024 di Domus. Para rama dan karyawan bersama keluarga memang ada. Banyak dari mereka mengenakan hijab, karena ada karayawan-karyawan yang beragama Islam. Tetapi pada waktu itu perempuan-perempuan yang berhijab tampak amat banyak. Tentu kebanyakan tamu laki-laki juga beragama Islam. Lebih dari 100 orang yang hadir memang tamu bukan keluarga Domus. Yang harus dicatat adalah kondisi para tamu yang banyak cacad tubuh. Maklumlah, Syawalan waktu itu adalah peristiwa yang diperuntukkan bagi kaum disabel cacad tubuh. Salah satu acara adalah ucapan "Selamat Datang" dari Domus sebagai tuan rumah. Rm. Bambang mengajak para rama Domus tampil ke depan. Tentu saja, kecuali Rm. Hartanta, semua sudah lansia dan berkursi roda. Rm. Bambang mengenalkan nama-nama para rama. Seterusnya Rm. Jarot mewakili para rama Domus menyampaikan pidato singlat. Sebelum mengakhiri bagian ini, Rm. Bambang membuka kesempatan barangkali ada yang mau tanya. Ternyata di antara para ibu yang duduk di depan muncul pertanyaan "Bagaimana bapak-bapak (terus ada yang menyela "rama") .... Oh, ya rama-rama. Bagaimana bisa sampai sini di rumah ini?" Rm. Bambang meminta Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus untuk menjawabnya. Beliau menjawab "Untuk kami para rama, sesudah menerima tahbisan hidup kami didasarkan para keputusan Uskup (Rm. Bambang menyisip mengatakan "Uskup itu pimpinan Gereja Katolik") .... Maka, kami di sini karena mendapatkan SK tinggal di Domus".

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...