Friday, April 19, 2024

Santa Agnes dari Montepulciano

diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 08 Agustus 2013 Diperbaharui: 15 Oktober 2020 Hits: 13447

  • Perayaan
    20 April
  •  
  • Lahir
    Tahun 1268
  •  
  • Kota asal
    Gracchiano-Vecchio, Tuscany, Italy
  •  
  • Wafat
  •  
  • 20 April 1317 at the convent of Montepulciano, Italy setelah sakit berkepanjangan
    Pada Tahun 1435 Jenazahnya dipindahkan ke Gereja Dominikan di Orvieto, Italia
    Jasadnya tetap utuh hingga saat ini
  •  
  • Beatifikasi
    Tahun 1534
  •  
  • Kanonisasi
  •  
  • Tahun 1726 oleh Paus Benediktus XIII

St. Agnes dilahirkan dekat kota Montepulciano, Italia, pada tahun 1268. Ketika usianya baru sembilan tahun, ia memohon kepada ayah ibunya untuk diijinkan tinggal di biara Dominikan dekat tempat tinggal mereka. Agnes amat senang bersama para biarawati. Mereka melewatkan hidup mereka dalam doa dan ketenangan. Mereka bekerja keras juga. Meskipun Agnes masih muda, ia mengerti mengapa para biarawati itu bisa hidup dan berdoa dengan baik. Sebab, mereka ingin bersatu dengan Yesus.

Dalam biara Agnes yang masih remaja melakukan mati raga dengan keras. Kesucian hidupnya segera menjadi teladan bagi penghuni biara lainnya. Agnes menjalani hidup asketis yang lebih keras dari siapapun dalam biaranya. Setiap hari ia hanya makan hanya sekerat roti dan minum segelas air. Ia tidur di tanah dan menggunakan batu sebagai bantalnya.  Semua saudaranya dalam biara menghormati rubiah remaja yang penuh dengan karunia Rohani ini karena Ia senantiasa lemah lembut dan baik hati, meskipun terkadang perasaan hatinya tidak demikian. Tuhan memenuhi Agnes dengan sukacita dan sekali waktu menganugerahinya dengan karunia-karunia rohani dan visi dari Bunda Maria. Suatu ketika dalam sebuah visi yang diterimanya, Bunda Maria bahkan mengijinkan Agnes membopong Kanak-kanak Yesus dalam pelukannya.

Pada usia yang masih sangat belia (lima belas tahun) Agnes terpilih menjadi Kepala Biara (Moeder). Untuk usianya Ia menerima izin khusus dari Paus Nicholas IV. Sebagai pemimpin biara Agnes selalu berusaha adil dan jujur kepada semua biarawati. Ia selalu mencamkan dalam hati bahwa segala sesuatu ia lakukan bagi Yesus. Ia percaya bahwa Yesus sendiri yang sesungguhnya mengurus biara. Ia yang memelihara mereka.

Agnes seringkali menderita sakit. Tetapi, ia selalu sabar, bahkan jika penyakitnya amat parah sekalipun. Ia tidak pernah mengeluh ataupun mengasihani diri sendiri. Sebaliknya, ia mempersembahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Menjelang akhir hidupnya, para biarawati tahu bahwa keadaannya tidak akan membaik. Mereka merasa amat sedih. “Jika kalian mengasihi aku, tentulah kalian akan bergembira,” demikian kata Agnes, “sebab aku akan segera masuk dalam kemuliaan Yesus.”

St. Agnes wafat pada tahun 1317 dalam usia empat puluh sembilan tahun. Ia dinyatakan kudus pada tahun 1726. Makamnya menjadi tempat ziarah. Banyak orang datang mohon bantuan doanya dan mohon pertolongannya. Salah seorang di antara para peziarah adalah St. Katarina dari Siena.

Banyak kisah mistik cerita berkembang di sekitar kehidupan Santa Agnes. Termasuk diantaranya :  

  • Saat kelahirannya terlihat banyak pijar-pijar cahaya seperti lampu yang terbang mengitari rumah keluarganya.
  • Saat masih anak-anak, sambil berjalan melalui lapangan, ia diserang oleh kawanan burung gagak  dalam jumlah besar.  Dia mengatakan bahwa mereka adalah setan yang berusaha menjauhkannya dari lapangan tempat ia berdiri. Bertahun-tahun kemudian, lapangan itu menjadi tempat biaranya berdiri.
  • Dia terlihat dapat melayang hingga dua meter di udara saat ia khusuk berdoa.
  • Dia menerima Komuni dari malaikat, dan memiliki visi dari Perawan Maria.
  • Dia memegang bayi Yesus di salah satu visi ini, ketika dia terbangun dari trance dia menemukan ia memegang salib emas kecil ditangannya.
  • Pada hari ia terpilih kepala biara, bayangan salib putih kecil lembut mengikutinya dan para anggota biara.
  • Dia bisa memberi makan seluruh penghuni biara dengan hanya beberapa potong roti, setelah ia berdoa di atasnya.
  • Di mana ia berlutut untuk berdoa, violet, bunga lili dan mawar tiba-tiba akan mekar.
  • Ketika sedang dirawat karena penyakitnya, dia membawa kembali dari kematian nyawa seorang anak yang mati tenggelam.
  • Di tempat perawatannya muncul mata air yang tidak bisa menyembuhkannya, tapi menyembuhkan banyak orang lain.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...