Selasa, 30 April 2024
Yohanes 14:27-31a
27 Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 28 Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. 29 Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. 30 Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikitpun atas diri-Ku. 31a Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku”.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, yang namanya damai biasa dipahami sebagai tiadanya konflik. Ini bisa terjadi secara ekstern dengan pihak lain tetapi juga intern terjadi dalam diri sendiri.
- Tampaknya, dalam yang ekstern bisa disebut rukun yang bisa terjadi antar negara dengan tiadanya peperangan dan antar pribadi dengan tiadanya pertengkaran. Damai intern dalam diri bisa disebut ketentraman dengan tiadanya rasa gelisah.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun dalam padangan umum yang namanya kedamaian berarti absennya konflik, tetapi damai sejati adalah anugrah Tuhan yang membuat orang tenang dan tak gelisah walau di tengah hadirnya berbagai masalah. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki daya ketenangan batin yang tak tergoyahkan sekalipun di tengah berbagai konflik.
Ah, kalau ada konflik jelas tak ada rasa damai.
No comments:
Post a Comment