Kerahiman Jogja Barat

Ini berita dari tanya jawab yang biasa terjadi ketika ada rombongan pengunjung di Domus Pacis Santo Petrus. Ini terjadi ketika ada kunjungan kelompok Devosan Kerahiman Ilahi dari 6 paroki Kevikepan Yogyakarta Barat pada Selasa 2 April 2024. Salah satu pertanyaan adalah "Apakah keluarga boleh merawat rama sepuh?" Pertanyaan ini tentu berkaitan dengan kondisi para rama sepuh yang kesemuanya sudah memiliki penyakit dan membutuhkan penjagaan dan pelayanan khusus sehingga jumlah tenaga Domus menjadi banyak. Sebenarnya pertanyaan seperti itu kerap muncul. Barangkali dari para pengunjung ada yang merasa baik kalau keluarga ikut mengurus sendiri rama keluarganya. Jawaban para rama pada umumnya dikaitkan dengan realita bahwa kesemuanya sudah ditinggal wafat ayah-bundanya. Ada yang mengatakan saudara atau kemenakan akan kerepotan. Pada waktu itu Rm. Hartanta, direktur Domus, meminta Rm. Bambang memberikan penjelasan. Dari penjelasan Rm. Bambang beberapa hal dipaparkan. Pertama, sesudah masuk pensiun para rama boleh memilih tempat tinggalnya. Bisa di paroki, bisa di salah satu pastoran, bisa di rumah tua Domus, bisa kembali ke keluarga. Kedua, dengan kondisi seperti yang terjadi pada para rama sepuh, sebenarnya para rama hanya akan membuat repot kalau tinggal di paroki atau pastoran lain seperti Seminari. Fasilitas-fasilitas untuk kondisi seperti itu tidak dapat begitu saja disediakan, apalagi urusan paroki atau pastoran lain bukan untuk para rama sepuh seperti di Domus. Ketiga, kalau keluarga menghendaki rama keluarga, itu ada dua kemungkinan. Kemungkinan pertama keluarga tidak tahu betapa tidak mudahnya mengurus kami-kami yang tinggal di Domus. Kondisi kesehatan dan ketuaan dengan segala kekurangan lain sungguh membutuhkan pelayanan dan perawatan khusus termasuk perlengkapan fasilitasnya. Kemungkinan kedua didasarkan pada keluarga yang pernah bersikukuh mengurus sendiri rama keluarganya, sehingga terjadi pertanyaan mengapa berkeras hati untuk membawa pulang ramanya.