"Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Itulah kata-kata Tuhan Yesus yang diingat oleh Rm. Bambang ketika memikirkan kembali cerita kecil Rm. Hartanta, Direktur Domus Pacis Santo Petrus. Beliau bercerita "Dhek wingi kula teng toko. Ndilalah kula weruh permen yupi. Kula terus tumbas lan langsung kula mut" (Kemarin saya ke toko. Kebetulan saya melihat permen yupi. Saya membelinya dan terus saya kulum). Mendengar itu Rm. Bambang dan Rm. Jarot langsung tertawa.
Maklumlah di Domus sering terdengar suara Rm. Bambang memanggil karyawan. Kemudian sambil menyerahkan uang dia akan omong "Tulung .... Tukokke yupi ya" (Tolong belikan yupi, ya). Hal itu menjadi seperti kebiasaan, sehingga kalau Rm. Bambang memanggil ada yang langsung bilang "Yupi, nggih rama?" (Yupi, ya rama?). Apakah Rm. Bambang suka yupi bahkan maniak? Hingga kini dia belum pernah mencicipi secuwilpun. Tetapi di lemari es miliknya biasa tersedia yupi. Maklumlah, ada anak umur 3 tahun lebih sering mengunjunginya dan kata pertama yang muncul dalam bisikan adalah "Yangmo, yupiiii". Kata yangmo singkatan eyang (kata Jawa yang berarti kakek atau nenek) dan romo. Dialah Chrisel anak keluarga Tian-Rachel, relawan Domus. Chrisel selalu berbinar-binar kalau sudah melihat yupi. Maka, ketika Rm. Hartanta bercerita beli yupi, Rm. Bambang tertawa dan ingat kata-kata Tuhan Yesus "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." (Mat 19:14) Apakah ini tanda Rm. Hartanta layak masuk Sorga karena bisa seperti Chrisel? Ha ha ha ......
No comments:
Post a Comment