Senin, 22 April 2024
Yohanes 10:1-10
1 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok; 2 tetapi siapa yang masuk melalui pintu, ia adalah gembala domba. 3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar. 4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya. 5 Tetapi seorang asing pasti tidak mereka ikuti, malah mereka lari dari padanya, karena suara orang-orang asing tidak mereka kenal.” 6 Itulah yang dikatakan Yesus dalam perumpamaan kepada mereka, tetapi mereka tidak mengerti apa maksudnya Ia berkata demikian kepada mereka. 7 Maka kata Yesus sekali lagi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. 8 Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. 9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. 10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, ada gambaran bahwa kepemimpinan adalah status dalam organisasi. Dalam organisasi ada garis-garis struktural.
- Tampaknya, ada anggapan bahwa kepemimpinan adalah orang-orang yang berada dalam struktur bagian atas membawahi semua anggota. Mereka adalah sosok-sosok yang bisa membuat kebijakan dan ketentuan yang harus dijalani oleh kaum bawahan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun orang-orang yang masuk golongan kepemimpinan memiliki tempat khusus, kalau dijalani oleh kaum beriman itu membuat kaum pemimpin dan anggota saling menerima satu sama lain seperti dalam sebuah keluarga. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati makin mendalam penghayatan akan tugasnya seorang pemimpin akan makin menjadi seperti kepala keluarga dalam sebuah rumah.
Ah, kepemimpinan jelas membuat orang menjadi Istimewa dan dapat privilese.
No comments:
Post a Comment