Thursday, November 10, 2022

Salah Satu Acara 70 Tahun Paroki


Pada waktu makan siang, Minggu 6 November 2022, Rm. Hartanta meminta Rm. Bambang untuk menyambut tamu pada jam 16.00. Kata Rm. Hartanta yang akan datang adalah Dewan Paroki Wates. Rm. Bambang sudah mandi dan berpakaian rapi pada jam 15.30. Apalagi dia tidak akan ikut menyambut tamu hingga usai. Rm. Bambang harus ke salah satu Lingkungan untuk memimpin Misa Peringatan para arwah sanak saudara dan orang-orang dekat umat Lingkungan. Para tamu dari Wates baru masuk gedung Domus pada jam 16.40. Mereka melakukan ziarah kubur lebih dahulu ke makam romo-romo yang ada di seberang halaman Domus Pacis St. Petrus. Para romo yang ikut menyambut adalah Mgr. Blasius, Rm. Harto, Rm. Ria, Rm. Yadi, dan Rm. Bambang.

Sesudah omong-omong sejenak ternyata para tamu bukankah Dewan Paroki Wates. Beberapa bapak dan ibu adalah perwakilan Panitia Ulang Tahun Paroki Wates yang ke 70. Mereka datang terutama mengantar para anggota misdinar, beberapa remaja, dan OMK. Rm. Agoeng dan Rm. Prihadi juga menyertai. Rm. Bambang masih sempat ikut berkelakar sana-sini. "Suk nek wis tuwa Rm. Pri ya neng kene" (Besok kalau sudah tua Rm. Prihadi yang akan tinggal di sini) kata Rm. Agoeng. Tawapun muncul dan tiba-tiba ada yang nyeletuk "Romo Agoeng mboten ajeng sepuh napa?" (Apakah Rm. Agoeng tidak akan tua) yang langsung disahut oleh Rm. Agoeng "Aku wis mati sadurunge" (Aku sudah mati sebelumnya). Ketawa makin membahana dan Rm. Bambang menyambung "Nek ngono suk langsung manggon neng halaman ngarep" (Kalau begitu besuk tinggal di halaman depan). Semua tahu itu artinya makam para romo. Tetapi tepat jam 17.30 Rm. Bambang berpamitan karena akan memimpin Misa Arwah.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...