Tuesday, November 8, 2022

Sisa Banyak?


Kor Yosefin dari Paroki Medari beranggotakan ibu-ibu. Pada Sabtu 5 November 2022 mereka datang di Domus untuk mengiringi Misa Peringatan 100 hari wafat Bapak Winni. Pak Winni adalah suami Bu Rini salah satu relawan Domus sekaligus anggota Yosefin. Ternyata 3 hari kemudian, Selasa 8 November 2022, mereka datang lagi di Domus. Sebenarnya lagu-lagu yang dipakai mengiringi Misa sebagian besar sama dengan di hari Sabtu. Bahkan model iringan keroncong juga tidak berubah. Tetapi para tamu undangan Misa berbeda. Rm. Hartanta yang memimpin Misa pada Sabtu 5 November juga menjadi pemimpin utama pada Selasa 8 November. Namun demikian, dalam Misa Selasa itu di altar ada 3 romo tamu ikut mendampingi Rm. Hartanta. Mereka adalah Rm. Wondo (Vikep Jogja Barat), Rm. Singgih, dan Rm. Ismartono. Para romo Domus yang ikut Misa duduk di kursi roda adalah Mgr. Blasius, Rm. Harto, Rm. Ria, Rm. Yadi, Rm. Suntara, dan Rm. Bambang.


Misa tanggal 8 itu juga merupakan Misa Arwah, yaitu untuk memperingati 2 tahun wafat Bapak Subakir ayahanda Rm. Hartanta. Keluarga Rm. Hartanta termasuk ibundanya datang dengan jumlah cukup banyak. Beberapa umat dari paroki-paroki yang pernah digembalakan oleh Rm. Hartanta juga menambah penuhnya ruangan. Di antara yang hadir ada hal yang barangkali cukup tampak khusus. Para karyawan Domus, para romo Domus, anggota kor mengenakan baju atau pakaian batik khusus. Dalam batik itu terdapat gambar logo Domus Pacis St. Petrus. Kor Yosefin mendapatkan kesempatan memiliki seragam batik Domus karena para anggotanya biasa siaga untuk kepentingan Domus.

Acara Misa berlangsung persis 60 menit. Sesudah Misa semua menuju ruang besar Domus untuk santap malam bersama. Sementara itu ada juga yang masih berada di kapel untuk foto-foto bersama. Tetapi Rm. Yadi seusai Misa tidak ikut santap bersama. Beliau langsung didorong oleh karyawan menuju kamarnya. Beberapa hari ini Rm. Yadi memang sedang tidak enak badan. Dalam hal menu makan, Bu Rini memang sengaja menambah porsinya. Dan memang benar sehingga Rm. Hartanta berkata "Wah tirah kathah niki" (Ada banyak sisa). Rm. Bambang diam saja karena justru sudah disiapkan kantong-kantong plastik untuk dibungkus. Dari sini ada cukup banyak bisa membawa pulang. Mereka adalah yang membantu kerja, karyawan yang pulang, dan juga beberapa keluarga lain.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...