Santa Elisabet dari Hungaria, Biarawati
Kamis, 17 November 2022
Lukas 19:41-44
41 Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, 42 kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu. 43 Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, lalu mengepung engkau dan menghimpit engkau dari segala jurusan, 44 dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau."
Butir-butir Permenungan
- Tampaknya, kaum beragama percaya bahwa dalam Tuhan ada kedamaian. Dalam Gereja Katolik ada rumusan liturgis yang berbunyi “Damai Tuhan selalu bersamamu”.
- Tampaknya, kedamaian memang menjadi dambaan setiap orang. Itu ada dalam orang secara individual dan dalam kebersamaan.
- Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun kedamaian menjadi dambaan siapapun setiap orang, yang menjadi soal adalah apakah orang baik individual ataupun bersama-sama tahu apa yang sungguh diperlukan dalam kehidupan kongkretnya. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan berjuang untuk tahu dan memperjuangkan kedamaiannya sesuai dengan perkembangan situasi hidupnya.
Ah, yang namanya kedamaian itu ya yang menyenangkan.
No comments:
Post a Comment