Para romo sepuh Domus Pacis St. Petrus memiliki kemerosotan fisik masing-masing. Bahkan ada beberapa yang sudah kena keadaan pikun. Tetapi entah bagaimana, justru kerentanan masing-masing romo sepuh bisa menjadi titik munculnya faktor yang bernuasa humor. Dua romo bisa diceriterakan di sini. Pertama, Rm. Bambang. Pada suatu ketika ada romo berkunjung ke Domus. Ketika melihat Rm. Bambang, dia omong dengan teman berkunjungnya "Itu dia Romo Bambang D!". Kata "Dhe" diucapkan dengan tekanan dan membuat temannya tertawa. Rm. Bambang langsung menanggapi "Matamu sudah katarak kah?" sambil memutar kursi roda dengan tangan kiri dan kanannya sehingga bergerak maju mundur ke kiri dan ke kanan. Tawa pun makin meledak. Maklumlah kata "dhe" yang ducapkan menunjuk suku kata pertama bahasa Jawa dheglog yang berarti pincang. Dulu, ketika masih bisa berjalan, Rm. Bambang memang pincang. Tetapi dalam perkembangan dia berkursi roda, sehingga sudah tak menggunakan kaki untuk jalan. Kedua, Rm. Harto. Dia telah menjadi kekuatan Rm. Bambang untuk menangkal nasihat menjalani senam. Beberapa kali Rm. Bambang mendapat nasihat dari tamu agar menjalani senam cukup dengan menggerak-gerakkan anggota tubuh. Maksudnya agar Rm. Bambang tidak terlalu gembrot. Dalam hal ini Rm. Bambang mengajak tamunya melihat Rm. Harto yang selalu tampak duduk dengan kepala miring. "Tuh lihat yang praktis kalau tidak tidur biasa senam dengan terus menggerakkan lengan". Rm. Harto memang sering kambuh tremor-nya.
Pada pagi sehabis makan pada hari Selasa 18 Oktober 2022 Rm. Bambang mendapatkan gambar Rm. Harto dan Rm. Ria. Kedua romo ini berada di dekat kolam yang pada waktu itu tidak ada cahaya matahari yang biasa menerpa ketika tidak mendung. Di dalam gambar tampaklah Rm. Ria sedang membaca koran dan Rm. Harto seperti menunggu di depannya. Memperhatikan keduanya, Rm. Bambang merasa adanya kemiripan :
- Pada waktu itu kebetulan keduanya sama-sama memakai kaos model dan warna sama. Melihat tulisan pada kaos, itu berarti sama-sama pemberian.
- Keduanya biasa mendapatkan kunjungan dari saudara kandung.
- Keduanya kalau makan selalu memakai celemek dan sama-sama dipakaikan oleh karyawan.
- Kalau santap bersama 3 kali sehari, keduanya biasa belum selesai ketika yang lain selesai dan berdoa penutup makan.
- Keduanya kalau pagi biasa didorong dengan kursi roda untuk berjemur. Tetapi biasa tidak lama dan minta dipindah ke tempat teduh karena "kepanasen".
No comments:
Post a Comment