Tuesday, December 7, 2021

Lamunan Hari Raya

Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

Rabu, 8 Desember 2021

Lukas 1:26-38

26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, 27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. 28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. 30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." 34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. 37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." 38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, bagi kaum agamawan karunia kerap dimengerti sebagai pemberian Tuhan. Kemampuan bawaan lahir atau bakat juga menjadi karunia.
  • Tampaknya, orang juga merasa mendapatkan karunia kalau permohonannya terkabul. Bahkan hal-hal yang ternyata berguna namun di luar yang dipikir juga menjadi karunia.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul mesra dengan kedalaman batin, sekalipun mendapatkan yang diharapkan membuat gembira dan diyakini sebagai karunia, karunia sejati adalah keterpilihan orang menjadi jalan ilahi untuk menghadirkan kegemberiaan damai sejahtera bagi siapapun tanpa pandang bulu. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan rela terbuka mengalami apapun asal demi setia pada nurani untuk menjalani apapun demi kebaikan umum.

Ah, kalau membuat sengsara, sekalipun baik untuk umum orang harus berhenti dulu dalam berbuat baik.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...