Monday, December 27, 2021

Bandol untuk Rm. Jaya


Kini tentang Rm. Jayasewaya, salah satu rama Domus yang sudah berusia 86 tahun. Kondisinya sudah pikun sehingga operasi pakal paha kiri yang sudah seminggu harus diulang pada tanggal 21 Desember 2021. Hal itu dikarenakan posisi tulang ketika diperiksa pada tanggal 20 Desember bergeser. Maklumlah beliau sulit untuk diam dan posisi tidur selalu berubah-ubah bahkan melorot dari tempat tidur karena ingin turun. Sesudah oprasi ulang pada tanggal 21 Desember beliau mendapatkan pengawasan khusus di RS Panti Rapih. Tentu saja Mas Fallah, salah satu pramurukti, terus menunggu. Kaki beliau juga disatukan agar tidak bergerak berobah posisi. Mas Fallah memberi informasi bahwa kini ada bandol digantungkan di kaki Rm. Jaya.

Sebagaimana sudah diberitakan ke rama-rama Domus pada Sabtu 25 Desember 2021, Senin 27 Desember Rm. Jaya bisa pulang kembali di Domus Pacis St. Petrus. Ketika datang pada sekitar jam 15.45 mengantar snak, Bu Rini mengatakan ada ambulans RS Panti Rapih. Sr. Lusiani juga ikut datang mengantar Rm. Jaya. Ternyata di tempat tidurnya kedua kaki Rm. Jaya tetap disatukan dengan balutan perban yang di tengahnya ada bantal. Pada Senin itu Rm. Bambang diberitahu karyawan bahwa kaki yang dioperasi tetap akan digantungi bandol. Katanya berat bandol 3 kg. Seorang karyawan juga memberi informasi bahwa pemberat akan memakai batu. Maka ketika makan malam Rm. Bambang bertanya ke Mas Siswanto, salah satu pramurukti "Rama Jaya sida nganggo bandol?" (Apakah Rm. Jaya jadi memakai pemberat bandol?). Ketika Mas Siswanto menjawab "Inggih" (Ya, benar), Rm. Bambang bertanya lagi "Sida nganggo watu?" (Apakah jadi pakai batu). Mas Siswanto berkata "Mboten. Mawi bandol Panti Rapih" (Tidak. Pakai bandol pinjaman dari RS Panti Rapih). 

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...