diambil dari katakombe.org/para-kudus Diterbitkan: 04 Agustus 2013 Diperbaharui: 19 Oktober 2020 Hits: 13195
- Perayaan14 Desember
- Lahir24 Juni 1542
- Kota asalDesa Fontiveros, Avila Spanyol
- Wafat
- tahun 1591 di Ubeda Spanyol | Oleh sebab alamiah
- Beatifikasi25 Januari 1675 oleh Paus Klemens X
- Kanonisasi
- 27 Desember 1726 oleh Paus Benediktus XIII
Santo Yohanes dari Salib (San Juan de la Cruz) adalah seorang mistik Karmelit yang digelari Doktor of Mystical Theology. Ia adalah tokoh pembaharu Ordo Karmel. Tulisan-tulisannya; baik Kidung Doa, Puisi-puisi mistik dan penelitiannya tentang pertumbuhan jiwa dianggap sebagai puncak literatur mistik Spanyol.
Yohanes dilahirkan di Fontiveros, sebuah desa kecil dekat Avila Spanyol tanggal 24 Juni 1542 dalam sebuah keluarga yang sangat bersahaja. Ia kemudian dibabtis dengan nama Juan de Yepes. Masa kanak-kanaknya, ia lalui di berbagai desa di Castilia, dan terakhir pindah ke Medina del Campo pada tahun 1551. Selama masa kanak-kanak ia pernah dua kali diselamatkan dari tenggelam secara ajaib oleh Bunda Maria.
Yohanes awalnya masuk sekolah Jesuit namun di kemudian hari ia memutuskan untuk masuk biara Ordo Karmel di Medina. Pada Tahun 1567 Yohanes ditahbiskan menjadi seorang imam dari Ordo Karmel. Tahun itu juga ia dipertemukan Tuhan dengan Santa Teresa dari Avila, yang mengajaknya ikut serta dalam gerakan pembaharuan Ordo Karmel, termasuk pembaruan kehidupan membiara bagi para biarawan-biarawati Karmel. Mereka berjuang memperbaharui kembali semangat spiritualitas Ordo Karmel melalui kehidupan membiara yang suci, dalam doa, serta menjalankan puasa dan berpantang dengan sangat ketat. Rupanya Tuhan sudah memilih Yohanes dan St. Theresia dari Avila untuk membawa semangat baru di antara para religius.
Hidup Yohanes penuh dengan pencobaan. Meskipun ia berhasil membuka biara-biara baru di mana cara hidup sucinya dijalankan, ia sendiri dikecam. Proses pembaruan ini ditentang oleh banyak biarawan Karmelit sendiri. Karena itu para pengikut St. Yohanes dan St. Teresa membedakan diri mereka dari biarawan karmel yang lain dengan menyebut diri mereka “Karmelit kaki telanjang" (karena memang mereka hidup dalam semangat kemiskinan dengan tidak memakai kasut); sementara para biarawan yang menentang gerakan pembaharuan mereka disebut “Karmelit berkasut”.
Dalam diri St. Yohanes dari Salib kita jumpai seorang mistikus kelas utama, yang dipandang oleh semua agama sebagai seorang Santo sejati, yaitu dia yang bisa termasuk semua tradisi... Dan biarpun saya seorang rahib Hindu, saya menghormati St. Yohanes dari Salib sejajar dengan orang-orang bijak kami yang besar... Swami Siddheswarananda
Selama masa pergolakan antara kaum pembaharu dengan anggota ordo yang menentang pembaharuan, Santo Yohanes mengalami berbagai tekanan dari rekan-rekannya sesama Karmelit seperti dipermalukan, diculik, dipenjara, dll. Pada suatu malam di bulan Desember 1577 santo Yohanes dipenjarakan oleh kaum berkasut di Toledo. Di sana ia ditawan dan dianiaya dengan brutal dan mengalami isolasi berat. Suatu waktu, ia mengalami pencobaan-pencobaan yang dahsyat pula. Tampaknya Tuhan telah meninggalkannya seorang diri dan ia merasa sangat menderita. Namun sungguh luar biasa; dalam penganiayaan di penjara itulah Santo Yohanes mendapatkan karunia ilahi berupa berbagai pengalaman mistik yang membuatnya mampu menggubah kidung-kidung dan puisi mistik serta memperoleh hikmat pengertian yang luar biasa dalam memahami ajaran Kristus. Pengetahuan ini kemudian ditulis dalam buku-bukunya yang terkenal seperti "Malam Gelap Jiwa", "Mendaki Gunung Karmel", "Madah Rohani". Setelah meringkuk selama 9 bulan dalam penjara akhirnya Yohanes berhasil melarikan diri secara ajaib dengan bantuan Bunda Maria.
Akibat dari proses pembaharuan dan pertentangan yang terjadi, Ordo Karmel akhirnya terpecah menjadi dua bagian. Pada tanggal 22 Juni 1580 Paus Gregorius XIII menandatangani sebuah dekrit, yang disebut Pia Consideratione, yang mengatur pemisahan antara Karmelit berkasut dan Karmelit tidak berkasut. Yohanes kemudian menjabat berbagai posisi di Ordo Karmel Tak Berkasut. Selama beberapa tahun Yohanes sempat menjadi pembimbing di biara Karmel di Avila dimana Santa Teresa dari Avila menjadi pemimpin biara. Di biara ini Santo Yohanes dan Santa Teresa sering mengalami fenomena levitasi yang disaksikan oleh banyak anggota biara, terutama saat mereka tenggelam dalam pembicaraan mengenai misteri Tritunggal.
Yohanes mempunyai cara yang mengagumkan dalam menghadapi para pendosa. Suatu ketika seorang wanita cantik tetapi pendosa berusaha menggoda dan membuatnya jatuh dalam dosa. Namun niat jahat wanita tersebut luluh saat ia berhadapan muka dengan orang kudus ini. Wanita itu bahkan tidak mampu menatap wajah sang Santo yang begitu lembut dan penuh pancaran cahaya Ilahi. Wanita itu malah bertobat dan memohon bimbingannya.
Yohanes selalu mohon kepada Tuhan untuk mengijinkannya menderita setiap hari demi cinta kasihnya kepada Yesus. Dan Yesus membalas kasihnya itu dengan menampakkan diri kepada St. Yohanes dengan cara yang amat istimewa.
Orang Kudus ini tutup usia pada tahun 1591 di Ubeda Spanyol. Pemakamannya di gereja dihadiri begitu banyak umat beriman yang ingin menyentuh jasadnya. Ia dimakamkan di ruangan bawah tanah gereja. Pada keesokan harinya terjadi suatu keajaiban dimana para saudaranya melihat sinar terang di ruang tersebut selama beberapa menit. Sembilan bulan kemudian jenazahnya yang masih tetap utuh dipindahkan untuk dimakamkan di Kota Segovia Spanyol. Dikisahkan banyak keajaiban yang terjadi yang menyertai perjalanan jenazah orang suci ini dari Ubeda - Madrid – Segovia.
Makam St. Yohanes beberapa kali dibuka untuk pemugaran. Pada tahun 1856, tahun 1909, dan kemudian tahun 1926 dimana makamnya dipugar secara istimewa. Pada tahun 1955 makam St. Yohanes dibuka terakhir kali dalam rangka kunjungan Provinsial General Ordo Karmel. Pada waktu itu tubuh St. Yohanes masih tetap terlihat utuh.
Sampai hari ini St. Yohanes dari Salib masih merupakan salah satu mistikus terbesar dalam Gereja Roma. Karya-karya nya sangat menggugah hati siapa saja yang merindukan Tuhan dengan segenap hati. Keluhuran cita-cita orang suci ini dan idealismenya membuat ia menjadi panutan para pencari Tuhan. Tulisan-tulisannya dibaca oleh banyak praktisi spiritual, bukan saja dari kalangan kristiani namun juga dari berbagai agama dan tradisi. Seorang mistik Hindu dari India bernama Swami Siddheswarananda berkata tentang Santo Suci ini : "Dalam diri St. Yohanes dari Salib kita jumpai seorang mistikus kelas utama, yang dipandang oleh semua agama sebagai seorang Santo sejati, yaitu dia yang bisa termasuk semua tradisi... Dan biarpun saya seorang rahib Hindu, saya menghormati St. Yohanes dari Salib sejajar dengan orang-orang bijak kami yang besar."
St. Yohanes dikanonisasi pada tahun 1726 dan pada tahun 1926 dinyatakan sebagai Doktor Gereja (Doctor of Mystical Theology ) oleh Paus Pius XI.
No comments:
Post a Comment