Sunday, December 19, 2021

Hentakan Rasa Natalan

Bagaimanapun juga ada suasana lain yang mendorong rasa gembira penuh kekaguman di hati Rm. Bambang. Dia mengalami menjadi penghuni rumah tua para rama praja sejak 1 Juli 2010. Pertama-tama di Domus Pacis Puren, Pringwulung hingga 31 Mei 2021 dan sehari kemudian di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan, hingga kini. Suasana gembira dan mengagumkan itu berkaitan dengan pengalaman menghadapi Hari Besar Gereja. Sebelum pandemi Covid-19 Rm. Bambang selalu berada di luar Domus karena diminta membantu memimpin misa hari besar seperti Pekan Suci dan Natal. Tetapi begitu berada kembali di Domus Pacis dia akan menemukan suasana biasa sehari-hari sekalipun di hari besar. Paling yang membedakan adalah adanya sajian lauk khusus karena ada pemberian dari warga Katolik. Bagi para rama yang sudah tidak pergi melayani umat mengalami kekhususan misa karena ikut merayakan di gereja Paroki dan mendapatkan tempat depan dengan kursi-kursi rodanya. Namun, sekali lagi, begitu kembali di rumah Domus Pacis mereka menemukan lagi suasana biasa seperti biasa sehari-hari terjadi. Paling-paling ada beberapa umat datang memberikan selamat hari besar dan kadang oleh-oleh bingkisan.

Perubahan mulai terjadi ketika harus selalu berada di dalam rumah Domus Pacis karena pandemi Covid-19. Para rama harus menyelenggarakan sendiri misa hari besar Pekan Suci dan Natal. Karyawan Katolik dan relawan ikut sibuk membantu menjadi petugas misa. Ada umat datang menyumbang hiasan bunga untuk Kapel. Menjelang Natal 2019 Ibu Dety memasang Pohon Natal besar di Kapel yang kemudian dihadiahkan menjadi milik Domus. Bahkan untuk Malam Natal ada kelompok Umat Lingkungan yang datang sebagai kelompok kor. Bahkan mereka datang membawa konsumsi khusus dan berbagai oleh-oleh untuk para rama. Sekalipun tidak seindah perayaan misa di gereja Paroki, tetapi mulai Malam Natal 2019 ada misa yang bagi para penghuni dan relawan Domus Pacis menjadi amat istimewa. Makan bersama sesudah misa sungguh menghadirkan kesemarakan yang amat menggembirakan. Memang, berbagai hiasan terjadi di dalam Kapel. Kemudian kehadiran Rm. Hartanta sebagai Direktur Domus Pacis dengan tinggal bersama sejak 1 September 2020 makin menambah kesemarakan. Menyambut Natal 2020 hiasa Kapel ditambah dengan Gua Natal yang dibuat oleh Mas Hari, karyawan Domus, yang dibantu karyawan lain.

Ternyata ketika sudah berada di Domus Pacis Santo Petrus, kesemarakan sebagai rumah Komunitas Katolik semakin amat terasa. Misa Komunitas sehari-hari makin tertata dan melibatkan para rama, karyawan dan relawan Katolik, dan sering juga tamu untuk ikut berperan. Nyanyian-nyanyian sederhana sekalipun tanpa iringan juga masuk paling tidak untuk Misa Minggu. Dan yang bagi Rm. Bambang dirasa amat menghentak adalah pada masa adven 2021 ketika makin mendekati terjadinya Misa Malam Natal. Mas Beni, seorang organis, menyediakan diri menjadi pengiring dengan keyboard. Bu Rini berhasil mengajak ibu-ibu kawannya dari Kelompok Yosefin, Paroki Medari, untuk mendukung nyanyian. Gua Natal berukuran besar dengan patung-patung Natal sudah siap di Kapel. Bahkan di luar Kapel ornamen Natal juga mulai menggertak rasa keagamaan. Pohon Natal dipasang di ruang makan dengan kerlap-kerlip lampu-lampu kecil. Mas Hari juga masih mengerjakan Gua Natal berukuran sedang di Ruang TV. Bahkan pagar seputar depan kamar-kamar lantai 2 terpasang hiasan warna-warni lampu-lampu kecil yang menghadirkan nuansa yang mengingatkan semua penghuni Domus "INI SAMBUTAN NATAL LHOOOO".

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...