Monday, December 13, 2021

Lamunan Peringatan Wajib

Santo Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Selasa, 14 Desember 2021

Matius 21:28-32

28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, ada yang memiliki semboyan “ajining diri iku saka lathi” (nilai kepribadian itu datang dari cara berbicara). Sopan santun menjadi pertanda keluhuran hidup seseorang.
  • Tampaknya, untuk menjaga sopan santun orang akan menata omongan dan gerak tubuh. Kemampuan berbicara dan menata gerak menunjukkan kedalaman moral seseorang.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun tata omong dan tata gerak bisa mendukung kesantunan seseorang, kesejatian sopan santun terutama ditentukan oleh perbuatan sebagai wujud keterbukaan pada suara ilahi dalam nurani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan menilai baik buruk seseorang bukan terutama dari omongan dan kehalusan gerak tubuhnya tetapi dari kesediaannya berbuat kebaikan atau tidak.

Ah, bagaimanapun juga kesopanan selalu menjadi bukti tingginya tata moral seseorang.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...