Wednesday, December 29, 2021

Cari Dana Pakai Buku

Orang dapat memiliki sikap bahwa hidup yang baik adalah yang sederhana. Bahkan di dalam Gereja Katolik imam dan biarawan-biarawati biasa dipandang sebagai kaum teladan kesederhanaan bahkan kemiskinan. Namun demikian harus diakui bahwa suasana umum kaum imam dan biarawan-biarawati biasa mendapatkan fasilitas yang diatas kaum sederhana bahkan paling tidak diatas menengah. Kalau berbicara para imam Keuskupan Agung Semarang, tampaknya pada umumnya kami hidup dalam kondisi diatas rata-rata umat. Di dalam karya paroki pada umumnya rama akan mendapatkan perlindungan kesejahteraan dari umatnya.  

Untuk para rama yang tidak di paroki, asal memiliki pergaulan pastoral yang enak di kalangan umat, banyak hal bisa diperoleh demi kesejahteraan hidupnya. Namun demikian ada kisah yang cukup berbeda bagi para rama praja yang tinggal di rumah tua Domus Pacis. Paling tidak yang dulu ada di Domus Pacis Puren ada pengalaman terasa amat pas-pasan. Rm. Bambang ikut mengalami dari tahun 2010-2012. Segalanya memang amat tergantung pada anggaran yang diberikan oleh Keukupan. Meskipun demikian, sesudah terbangun hubungan jejaring dengan umat, perhatian banyak warga dan kelompok umat berdatangan. Bahkan mulai September 2013 ada banyak relawan yang membantu dalam penyediaan makan 3 kali sekali. Memang, sejak pandemi Covid-19 segalanya berubah. Dan kini ketika sudah berada di Domus Pacis St. Petrus, perhatian mulai terasakan lagi meskipun tidak seperti ketika masih di Puren. 


Domus Pacis St. Petrus memang mulai mendapatkan perhatian umat. Kebutuhan-kebutuhan pokok seperti beras dan pempers mulai tidak menjadi keprihatinan. Sumbangan umat berupa uang juga mulai datang. Bahkan Rm. Bambang bisa ikut menjadi jalan umat terlibat dalam pertambahan dana untuk honorarium tenaga, penyediaan snak untuk 15 hari, dan bantuan untuk tambahan penyediaan makan malam. Barangkali karena perkembangan kebiasaan, yang juga menjadi perhatian umat umum adalah peristiwa ulang tahun kelahiran dan imamat. Dalam hal ini Domus Pacis St. Petrus hanya mengadakan peringatan ulang tahun imamat untuk masing-masing rama. Rm. Bambang juga ikut ambil bagian dalam mengumpulkan dana untuk penyediaan konsumsi ulang tahun imamat. Untuk kepentingan inilah Rm. Bambang berterima kasih kepada Bapak Sungkono dari Paroki Pringgolayan. Beliau adalah teman Rm. Bambang dalam gerakan pendampingan iman kaum lansia. Pak Sungkono menyerahkan buku yang berjudul Tetap Aman Berkat Iman & Imun yang dicetak dan diterbitkan oleh Pohon Cahaya. Ini adalah buku yang berisi kesaksian iman di tengah pandemi Covid-19. Semua uang masuk diluar beaya cetak diserahkan untuk membantu Domus Pacis St. Petrus yang dikelola oleh Rm. Bambang.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...