Thursday, December 9, 2021

Ajar Jadi Lansia Hargai "Cucu"


Pada Minggu 21 November 2021 menjelang jam 08.00 Fr. Singgih dari Seminari Tinggi St. Paulus Kentungan mempersiapkan pembuatan tayangan youtube di Domus Pacis St. Petrus. Sementara itu beberapa karyawan sedang makan pagi. "Mau buat Sarapan Sabda ya, Frater?" tanya salah satu karyawan. Fr. Singgih langsung menjawab "Ya, dengan Rama Bambang. Ini untuk empat kali episode Desember sebagai penutup tahun". Ketika karyawan itu bertanya tentang jumlah subcribe, Frater Singgih mengatakan bahwa kini sudah 1500an. "Wah, sudah dapat uang ya?" komentar karyawan yang langsung ditanggapi oleh Frater "Belum. Untuk subscribe memang minim 1000. Tetapi dalam kaitan dengan tayangan, ada tuntutan minimum 4000 kali. Saya sudah matur Rama Triedi, kalau besuk mendapatkan royalti akan saya persembahkan untuk Domus Pacis sini". Rm. Triedi adalah pelaksana jabatan rektor di Seminari Tinggi. Pada Minggu itu Fr. Singgih merekam 2 episode yang berkaitan dengan kehidupan para rama sepuh di Domus Pacis St. Petrus. Jadi masih ada episode yang menyusul rekaman. Tetapi hari ini ternyata harus diulang pada Senin 5 Desember 2021. Rekaman pada 21 November 2021 tidak dapat diunggah dengan alat kamera yang ada karena durasi lamanya. Maka untuk rekaman ulangan Fr. Singgih tidak tampak dalam dialog agar dapat mengontrol lama waktu.

Sebenarnya Fr. Singgih selalu bertanya apakah hari tertentu bisa rekaman, apakah saya tidak capek, apakah ini dan apakah itu. Beliau juga bisa bertanya bagaimana kalau tempatnya di .... Apalagi kalau akan minta ulangan rekaman. Kebetulan dulu pertama kali rekaman juga ada ada pengulangan. Kalau yang terakhir ada lama waktu yang melebih kekuatan peralatan, dulu yang menjadi soal adalah terhapusnya hasil rekaman. Dalam hal-hal seperti ini saya selalu hanya berkata di sekitar "Mangga mawon, Frater" (Terserah saja pada Frater) atau "Kula ndherek" (Saya ikut saja). Ini semua muncul dari pembelajaran saya atas realitas ketuaan apalagi kelansiaan yang saya kaitkan dengan kata-kata Tuhan Yesus "Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki." (Yoh 21:18) Saya belajar untuk menghargai apapun yang baik yang dikatakan dan dibuat oleh kaum muda. Saya yakin akan kelebihan-kelebihan pada umumnya mereka dibading dengan pada umumnya lansia. Apalagi kini saya makin merasakan kegembiraan seperti kakek-nenek kalau berjumpa dengan yang selayaknya jadi cucu. Kebetulan kini saya memiliki kedekatan dengan 2 sosok yang dari segi usia layak jadi cucu. Yang satu belum berumur 2 tahun dan satu lainnya muda belum 25 tahun.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...