Wednesday, May 26, 2021

Lamunan Pekan Biasa VIII

Kamis, 27 Mei 2021

Markus 10:46-52

46 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan. 47 Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" 48 Banyak orang menegornya supaya ia diam. Namun semakin keras ia berseru: "Anak Daud, kasihanilah aku!" 49 Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau." 50 Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus. 51 Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" 52 Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.

Butir-butir Permenungan

  • Tampaknya, setiap orang sakit menginginkan kesembuhan. Dia dapat mencari dokter atau tabib yang dipandang memiliki keahlian untuk menyembuhkannya.
  • Tampaknya, orang yang menderita stres bahkan depresi sebenarnya menginginkan ketenangan batin. Dia dapat mencari konsultan yang dapat membimbingnya.
  • Tetapi BISIK LUHUR berkata bahwa, bagi yang biasa bergaul intim dengan kedalaman batin, sekalipun ditangani seorang ahli untuk penyembuhannya, kesembuhan orang yang menderita penyakit terutama tergantung pada kedalaman hatinya untuk mempercayakan diri pada yang menangani. Dalam yang ilahi karena kemesraannya dengan gema relung hati orang akan memiliki kekuatan keyakinan batin yang menjadi daya penyelamatan ketika berhadapan dengan penderitaan.

Ah, asal punya uang banyak orang akan mendapatkan dokter yang sungguh ahli ketika menghadapi penyakit serius.

No comments:

Post a Comment

Peringatan Arwah Tiga Rama

Hajatan yang diselenggarakan di Domus Pacis memang sudah dimulai dan kemudian menjadi kebiasaan. Itu terjadi sejak masih berada di Puren Pri...