Sunday, May 30, 2021

Menata Jatah Kamar


Program pindahan para rama Domus Pacis Puren ke Kentungan memang membutuhkan kerja keras dari Rm. Hartanta, direktur Domus Pacis, dan para karyawan. Bahkan para karyawan bisa mengusung barang-barang ke Kentungan dua kali sehari siang dan malam. Sementara itu pelayanan untuk para rama tua tetap terlaksana seperti biasa. Memang, kerja pemindahan sudah dimulai pada Jumat 21 Mei 2021. Tetapi hari-hari sesudah itu irama kerja sungguh bagaikan lari maraton. Pada Jumat 28 Mei sebagian besar barang Puren, baik milik pribadi rama per kamar maupun milik bersama sebagai komunitas, sudah berada di Domus Pacis Santo Petrus, Kentungan. Dan pada Jumat hari itu penataan dalam kamar para rama dimulai. Untuk itu kamar Rm. Ria dan Rm. Harta ditata oleh adik-adik kedua rama itu. Bahkan adik Rm. Ria membawa teman untuk membantu. Kata Rm. Hartanta ada juga seorang warga Katolik dari Paroki Mlati ikut membantu. 

Untuk kamar Rm. Jaya, Rm. Suntara, Rm. Supriyanta, Rm. Tri Hartono, dan Rm. Tri Wayono, yang menata adalah para karyawan. Sementara itu, kalau kamar Rm. Yadi diurus oleh Bu Riwi, Bu Rini mengurus penataan kamar Rm. Bambang. Tentu saja kamar Rm. Hartanta sebagai direktur untuk penataannya juga dikerjakan oleh para karyawan dikoordinasi langsung oleh Rm. Hartanta. Dengan suasana kerja seperti itu semua karyawan diminta untuk tidak mengambil hari libur sehingga semua mengalami lembur. Bahkan Pak Tukiran yang karyawan Keuskupan pun ikut diminta lembur. Demikian juga Mbak Pipit, yang tugas utamanya jaga malam terutama untuk Rm. Tri Wahyono, ikut lembur masuk sampai siang membantu menata barang-barang di kamar pribadi rama. Memang, Rm. Hartanta membuat kelompok giliran siapa saja yang ke Kentungan dan siapa saja yang tinggal di Puren melayani para rama. Dalam masa penataan ini, selain Rm. Hartanta, ada 3 orang rama lain yang juga datang ke Kentungan pada Sabtu 29 Mei 2021: Rm. Bambang, Rm. Yadi, dan Rm. Ria. Rm. Bambang ada di Domus Petrus dari pagi hingga siang sekitar jam 13.00, sehingga ikut makan siang dengan kelompok yang bertugas di Kentungan bersama Rm. Hartanta. Bahkan, barangkali karena kelelahan Rm. Hartanta sampai menggeletak tiduran di bangku.Sementara itu, ketika Rm. Bambang sudah ada di mobil akan kembali ke Puren bersama Mbak Pipit dikendarai oleh Bu Rini, Rm. Yadi dan Rm. Ria datang bersama Mas Fallah dan Bu Riwi. Katanya, sebenarnya Rm. Harta juga ingin ikut tetapi mobil sudah penuh penumpang.

No comments:

Post a Comment

Santo Bruno, Pengaku Iman

diambil dari https://www.imankatolik.or.id/kalender/6Okt.html Bruno lahir di kota Koln, Jerman pada tahun 1030. Semenjak kecil ia bercita-ci...