Kehidupan para rama tua di rumah tua milik Keuskupan Agung Semarang makin mendapatkan perhatian serius dari Keuskupan. Gedung untuk rama tua Domus Pacis Puren yang memiliki 10 kamar digantikan dengan bangunan yang bernama Domus Pacis St. Petrus yang berlokasi di komplek Seminari Tinggi Kentungan. Domus Petrus memiliki kamar lebih dari 30 buah untuk para rama tua. Mulai dengan Agustus 2020 Uskup telah mengangkat Rm. Hartanta menjadi direktur purna waktu untuk Domus Pacis. Sebagai tenaga purna waktu Rm. Hartanta telah tinggal bersama dengan para rama tua di Domus Pacis Puren. Rapat-rapat banyak terjadi yang melibatkan Rm. Hartanta untuk menyiapkan perpindahan para rama tua dari Domus Puren ke Kentungan. Untuk tahap pertama, selain para rama dari Puren, ada Mgr. Blasius Pujaraharja dan 3 orang rama tua dari Semarang (Rm. Budyapranata, Rm. Chr. Sugiyana, dan Rm. Bagya) akan ikut memulai menjadi penghuni Domus Pacis St. Petrus.
Perhatian Keuskupan terhadap kehidupan para rama tua juga akan terjadi dengan dibangunnya jaringan hubungan dengan Suster-suster Kongregasi Carolus Boromeus (CB). Pada hari Jumat 7 Mei 2021 Mgr. Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang, meminta Rm. Harta berjumpa dengan beberapa suster CB. Perjumpaan ini terjadi pada pagi hari. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Rm. Hartanta ada beberapa hal yang bisa diketahui dari pertemuan ini :
- Ada 4 orang suster yang hadir, yaitu Sr. Sesil, Sr. Lusiani, Sr. Yus, dan Sr. Yosephine.
- Ada 5 orang rama yang hadir, yaitu Rm. Joko Setyo, Rm. Fajar, Rm. Bismoko, Rm. Erwin, dan Rm. Hartanta.
- Kehadiran para suster terjadi karena undangan Uskup Agung Semarang kepada Suster CB untuk ikut terlibat dalam pelayanan para rama tua di Kentungan.
- Para suster menyampaikan sharing tentang kondisi para suster CB yang sepuh sebagai gambaran untuk kehidupan komunitas rama sepuh.
- Para suster tidak akan menjadi pekerja purna waktu tetapi akan hadir berdasarkan kebutuhan para rama secara personal aksidental.
No comments:
Post a Comment